Mesra dalam Ringkasnya Hidup, mungkin begitulah bagian judul kecil dari satu buku yang ditulis oleh penulis favorit ust. Salim A Fillah. Jadi ringkasnya saya malas mikir judul atau lebih tepatnya gak tau mau buat judul apa, sehingga yang terjadi adalah pembajakan judul yang gak ada kurang titik komanya [ Huaacimmmm ]. Supaya biar kelihatan sedikit mikir saya tambah kata [ ciyee ] setidaknya ada yang bisa dibanggakan [ tonjok bibir songong ;p ] sedikit pencitraan di blog sendiri gak apa kan donk ya, nah untuk read-er perbanyak sabar sambil bertasbih biar nambah pahala :D [ aamiiin ]
Post lanjutan dari cerita kemarin, tapi ini didedikasi khusus buat orang tersayang , terkasih yang selalu bersama dalam sedih dan duka. Kejadiannya sich sudah sebulan lebih sehari tapi rasanya itu masih sama seperti hari kejadian. Setelah 30 hari mencari dan mengejar ridho, menempa diri menjadi manusia baru yang penuh semangat dan yang pasti menjadi orang-orang yang takwa sebagaimana yang telah termaktub dalam kalam suci sebagai pedoman hidup " The Magic Book" atau Al-quran biasa orang menyebutnya. Aamiin
Peristiwa sebulan lebih sehari itu tepatnya tanggal 06 juli 2016 coba check dech , tanggal segitu ada peristiwa apa :p *biar kelihatan penuh aja tulisannya*. To the point, pas di tanggal itu adalah puncak dari 30 hari menahan lapar dan dahaga yang biasa kita sebut Idul Fitri. Sama dengan idul fitri tahun yang lalu, di tahun ini juga kami habiskan waktu di Kuala Simpang. :D. Nah, sebelumnya sedikit penjalasan saja :), sebelumnya saya sampai tepat pukul 3 pagi dini hari di hari Meugang atau sehari sebelum lebaran. Ya, kalau sudah begini saya hanya memasrahkan badan ini menjadi babu sehari karena kakak tertua yang paling sangat saya cintai menjalankan tugasnya mulai dari dinas pagi sampai dinas sore, ringkasnya dia seperti balas dendam [mungkin]. Hiiii, Its time to " Membabu buta " !!!
Pada post kali ini saya tidak ingin membahas bagaimana hari meugang dirumah, seperti judulnya saya cuma mau cerita yang indah-indah supaya lebih mesra # eeaaa. Biar lebih greget mesranya, saya masukin satu photo yang berhasil saya ambil setelah berperang seharian di dapur bersama emak tercinta untuk mempersiapkan hidangan lebaran terhandal dari keluarga bapak iriansya ritonga dan ibu yuniar. Karena yang berperang di dapur hanya ada 2 manusia tapi yang dimasak kayak mau kasih makan orang sekampung :p Hasilnya tumpukan kuali, panci dan sekawanannya yang biasa ada di rak piring berpindah ke bagian cuci piring yang tingginya mencapai tinggi orang dewasa [ lebay ], Tapi syukurnya uda tampan yang di sekolahkan oleh ayah dan ibu saya di padang sudah berpengalaman untuk hal yang beginian, gampanglah baginya untuk menaklukkan hal yang beginian [ sikat bang ], So Handsome kamu uda hilmannn *Falling in love* [ pakai emticon mata lope-lope :p ]
Pada post kali ini saya tidak ingin membahas bagaimana hari meugang dirumah, seperti judulnya saya cuma mau cerita yang indah-indah supaya lebih mesra # eeaaa. Biar lebih greget mesranya, saya masukin satu photo yang berhasil saya ambil setelah berperang seharian di dapur bersama emak tercinta untuk mempersiapkan hidangan lebaran terhandal dari keluarga bapak iriansya ritonga dan ibu yuniar. Karena yang berperang di dapur hanya ada 2 manusia tapi yang dimasak kayak mau kasih makan orang sekampung :p Hasilnya tumpukan kuali, panci dan sekawanannya yang biasa ada di rak piring berpindah ke bagian cuci piring yang tingginya mencapai tinggi orang dewasa [ lebay ], Tapi syukurnya uda tampan yang di sekolahkan oleh ayah dan ibu saya di padang sudah berpengalaman untuk hal yang beginian, gampanglah baginya untuk menaklukkan hal yang beginian [ sikat bang ], So Handsome kamu uda hilmannn *Falling in love* [ pakai emticon mata lope-lope :p ]
Si bungsu mulai beraksi :p |
Makan Fajar adalah tradisi keluarga yang diilhami oleh kebiasaan keluarga ayah menjadi pembuka pagi di hari yang penuh dengan rahmat, kumandang takbir yang telah terdengar menggema selepas subuh yang menjadi background sebagai pengiring saat kami sekelurga sudah berada di meja makan. For information, Makan Fajar itu di kerjakan biasanya setelah semuanya melaksanakan sholat subuh, keseluruhan anak dan sekuturunan berkumpul untuk makan bersama yang setelah itu dilanjutkan dengan proses sungkeman kalau kata orang jawa, kalau orang batak apa ya namanya? Ach, ringkasnya proses "mahap-mahapan". Nanti, saya tanyakan pada tetua dari keluarga ayah, kalau mahap-mahapan bahasa bataknya apa :D * Mahap. Nah, itu tradisi makan fajar kalau di rumah keluarga ayah, kenapa selepas subuh ? Karena, anak nenek itu sudah berkembang pesat lengkap dengan cicit, jadi kalau tidak dimulai dipagi hari tak akan cukup waktu untuk sholat idul fitri. Bagaimana dengan kami ? Karena di keluarga kami cuma lima manusia, jadi gak perlu sepagi itu juga :), yang terpenting makan fajar dilaksanakan sebelum berangkat sholat idul fitri :D. Dan tahun ini, makan fajar gak seribet tahun lalu, karena semuanya pada sholat dan tiada lagi Babu yang tertinggal dirumah ;p *Akhirnya, saya bisa menjalankan sholat dan gak jadi Babu karena jatah bulanan :D Alhamdulillah*. Fine, Setelah itu proses bermahap-mahapan juga gak se-mellow tahun lalu. Entah, mengapa ? Namun, yang saya lihat dari mata kedua orang tua hanya berkaca-kaca saja. [ mungkin ] kedua orang tua saya sudah lega, sudah dapat mengantarkan ketiga anaknya sampai ke balai sidang wisuda, masih bisa melihat ketiga anaknya tumbuh sehat dan yang terpasti masih bisa bersama menemani mereka dihari yang penuh berkah, sekali lagi saya ulang kata [ mungkin ], jadi tiada yang pasti, itu masih penafsiran otak standart saya. But, Over all thanks god for give me " 4 orang yang tak sempurna memang, tapi menenangkan bathin jiwa dan raga walau terkadang tak menenangkan kantong :p ".
Why you so sad ? Puncak kemanangan itu telah di depan mata , segenap jiwa dan raga menyambutnya. Tapi beruntunglah dia yang masih beranggota lengkap, karena belum terpanggil dan terpilih untuk mendahului. Alhamdulillah, Allah masih mengizinkan saya untuk bersama 4 orang terkasih yang terpilih mendampingi hidup yang hampir seperempat abad. Saya yang lebih banyak ngedumel kalau disuruh, saya yang lebih membangkan kalau dinasehati, saya yang lebih banyak menjadi bahan ujian untuk 4 orang ini memohon dengan keridhoaan hati untuk memaafkan dan melupakan apa yang telah diperbuat, agar pada akhirnya kita bisa balap-balapan masuk surganya dan saya atau pun satu di antara kita tidak tersenggol keluar dari garis finish . Aamiin.
That is oficially Ied Fitri time in my family And i wise the " 4 orang terkasih" in my family can meet in ied Fitri in next year Aamin.
Dari Kiri ; Kak ibi, Ayah, Mamak dan saya |
Dari Kanan ; Saya, Ayah, Adek Hilman dan Kak ibi |
P.S : Karena Yang menjadi Juru Kamera gak ada, walhasil yang motoinya
ganti-gantian. Terus karena kamera nya minjam, dan setelah minjam gak
tau diri its mean lupa mindahin photonya ke laptop, jadi setelah kamera
dipulangkan yang punya kamera langsung menghapus photo yang bukan
miliknya. And, yang bersisa hanya dua photo di atas. Sedihnya luar
biasa, mulai dari hidangan lebaran, hari lebaran sampai pada dokumentasi
puasa syawal semua sirna tak bersisa. Hai manusia, menjadi pelajaran
"gunakan yang menjadi milik sendiri ", Ach penyesalan memang di akhir .
But, its time to say " Some words can be uttered, some feelings can be
left buried, but an
error will never be forgotten. The day of this holy, please forgive any
mistake. Congratulations to celebrate Eid ", Yeaayyyy !!
Saya pernah membaca sebuah buku yang isinya itu begini " Ibn Qayyim Al-jauziyah pernah menulis dalam sebuah kitabnya bahwa disunnahkan menggemakan adzan pada telinga anak yang baru lahir berdasarkan hadist yang dianggap beliau shahih. Dan selepas itu, satu kejadian yang pasti adalah seorang muslim akan disholatkan kelak ketika ia wafat", Ringkasnya penulis mengisyaratkan nasehat bahwa " Hidup dari lahir hingga mati, hanyalah sependek jarak antara adzan dan sholat ". [ M E M A N G ] Betapa singkatnya, Betapa sempitnya, Hingga sejarah kehidupan manusia nantinya hanya akan tertulis tiga baris saja ; Nama, lahir tahun sebegitu dan wafat tahun sekian. Itupun hanya terukir pada sebuah nisan yang nantinya akan berlumut, tak akan terbaca dan terlupakan. alangkah lucunya hari ini hidup, disesaki oleh tulang-tulang yang dibanting, keringat yang diperas-peras, sendi-sendi yang tengah aus serta umur yang dihabiskan dalam kerja dan doa selama hidup di dunia yang singkat lalu berujung siksa abadi adalah hal yang jerih dan ngeri. [ Mesra dalam Ringkasnya Hidup] semacam penghibur saat raga dan jiwa tengah lelah atau semacam penegur agar terus bersigap menghadapi yang nyata dan meninggalkan yang fana [ Entahlah ], Allahu wa'lam
[ Mesra dalam Ringkasnya Hidup [ Ciyee ] ], Di dedikasikan buat orang yang telah menemani hampir seperemat lamanya dihidup, 4 pilar tegap sebagai penyokong berdiri gagah. 4 Pilar berdiri berbaris erat tepat di depan untuk menghadang jikalau bahaya mengancam. 4 pilar warna-warni berbeda bentuk yang mewarnai cerita indah perjalanan singkat dunia. 4 pilar itu Ayah, Mamak , kak Iby dan adek Hilman. " Other things may change us, but we start and end with the family - Anthony Brandt "
And, the last part i wanna re-write from my old post and i try to mix with my feel, now :D ---- >>
'' Families are the compass
that guide us. They are the inspiration to reach great heights, and our comfort
when we occasionally falter. We cannot destroy kindred: our chains
stretch a little sometimes, but they never break. I know why families were
created with all their imperfections. They humanize you. They are made to make
you forget yourself occasionally, so that the beautiful balance of life is not
destroyed. And like Desmond Tutu's Said : You don't choose your family. They
are God's gift to you, as you are to them " - Si anak Tengah
Mesra dalam Ringkasnya Hidup [ ciyeee ]
Sally Irvina
Si anak Tengah pak yan dan buk yun :D
Komentar
Posting Komentar