Langsung ke konten utama

Gadis Ponorogo

Kalian pernah bertemu dengan seseorang yang sangat menginspirasi ?
Apa ? Belum ? hahah. Berarti kalau githu, saya duluan. Maksudnya saya duluan bertemu dengan orang yang seperti itu tak kurang dari 30 hari. Eitss, ini bukan 30 hari mencari cinta, namun ini 30 hari mencari jati diri dengan tujuan luhur menjadi manusia yang hakiki dengan kepribadian yang tinggi :))) *Tampang kece :) 

30 hari terakhir ini, saya sangat bersyukur. Dikelilingi oleh orang-orang yang luar biasa. Terkadang saya suka mikir, bahwa diri ini selalu jauh dari syukur nikmat. Ingin rasanya, mengulang ke waktu lalu dan manarik kembali kata-kata yang penuh dengan kepesimisan setelah bertemu dan berada pada lingkaran yang luar biasa ini. Terlalu banyak intro, takutnya jadi gak penting terus nambahin dosa para reader karena bersumpah serapah pada tulisan gak penting ini !! *Tampang kece lagee :)))

Beberapa hari yang lalu, salah satu dari mereka sebut saja namanya melati. Eh salah dink, Namanya Trisna Ari Rosinta binti Rosandi. *Piss. Wanita asli keturunan ponorogo, yang sebenarnya Rosandi itu adalah nama tambahan yang belum saya kasih selamatan, abisnya menurut saya lebih asyik di persusunan kata kalau nama belakangnya itu Rosandi bukan Rosinta. *maafkan saya, ayah dan ibu trisna :). Yah, dia salah satu yang menginspirasi. Dengan cerita awal pertemuan yang telah di skenario berbuah manis di penghujung pertemuan ini . Sok mari, dilanjut :)

Sebulan yang lalu, kami dipertemukan. Ceritanya, seharusnya dia adalah orang yang berhak mengisi kamar no 2 dimana sebelumnya telah ada 3 orang disana, dengan ukuran kamar yang sangat minimalis dan ditunjang dengan fasilitas yang tak memadai, kala itu seseorang yang bertindak sebagai leader mengatakan untuk mengutus salah seorang dari penghuni yang lebih dahulu untuk melapor pada penguasa setempat untuk memindahkan penghuni paling terakhir tiba ke kamar sebelah. Penghuni baru itu dia, ya nama yang kan menjadi objek tulisan pagi ini, Trisna. Setelah pada akhirnya, ia kembali mengambil barang dari tempat yang lama dan mendapatkan kabar bahwa ia harus berpindah ke kamar sebelah. Saya yakin, pada mulanya pastilah ia kecewa, sekalipun alasan kala itu logis. Akhirnya, di penghujung senja itu di tutup dengan statusnya menjadi penghuni kamar no 1, namun masih meletakkan badan dan segala barangnya dikamar no 2 karena kamar sebelah masih terkunci ditinggal oleh penghuni lamanya. Kala itu yang menjadi penghuni no 2 hanya tersenyum dan seperti ibu peri para anggota no 2 ( Febri, Irna dan sally ) menjamunya dengan kondisi seadanya hahaha. Akhirnya, dari sana pertemanan itu berlanjut. Yang masih saya ingat benar adalah dipenghujung malam pertama pertemuan kami , ia menyebutkan " tunggu aku, jangan duluan nanti perginya bareng ya". dan seperti itu berlanjut hari-hari kami :)

Hanya beberapa hari saja statusnya di kamar 1, namun sudah sebegitu banyak kenangan yang tertinggal di kamar 2. Mulai dari mengetok pintu jam 3.30 dini hari cuma mau sahur bareng karena makanannya sengaja ditinggal di kamar 2, mengerjakan tugas bareng atau sekedar bercerita layaknya para wanita berkumpul dengan pembahasan yang dimulai dari A dan berakhir di Z yang memiliki alur cerita yang amburadul , porak poranda yang penting kala itu kami berbahagia :). Bukan berarti statusnya yang berpindah kamar [lagi] memutuskan pertemanan , walau pada akhirnya ia menjadi penghuni tetap kamar 5 yang jaraknya itu terpisah oleh kamar mandi :p. Memang benar adanya, kita akan kembali pada orang yang nyaman di tempat yang baru, sebelum pada akhirnya kita beradaptasi pada lingkungan tersebut. Awalnya masih seperti intensitas yang sama namun pada akhirnya ia juga harus mampu beradaptasi dan menghargai orang yang baru berada di sekelilingnya, walau kami yang bersamanya [juga] orang baru dikehidupanya hahah. Tapi, seperti orang-orang sekitar menyebutnya, kamar no 2 itu menjadi "teman tongkronganya" yang semoga juga berada di relung hatinya yang berada didasar lubuk yang paling dalam, sederhanya begitu. :p

Lantas apa yang mengapresiasi darinya ? Fine, ini lebih mendalam, lebih saya dapatkan setelah berjam-jam saya habiskan waktu bersama dengannya, lebih mirip seperti penelitian dan pengamatan sederhana yang saya lakukan saat bersama dengan nya. [ Mungkin ] latar belakang keluarga kami itu sama, masalah ekonomi bukan halangan untuk mengejar cita-cita, tidak berlebihan memang namun ADA. Namun yang saya lihat darinya adalah, Semangat yang tak luntur. Tingginya minat dalam mencari ilmu terkadang membuat saya menjadi iri tingkat dewa. *Eits, bukankah iri dalam memacu kebaikan itu diperbolehkan ? :). Seingat saya, ia tak pernah mengeluh dengan tutor yang tersedia, walau ilmunya saya yakin telah sama atau bahkan lebih dari tutor yang tersedia. Peringkatnya yang tetap menjadi 3 teratas bahkan pertama juga bukan menjadi alasanya berlaku sombong, ia selalu saja berkilah bahwa ia telah mengerjakan soal semacam itu sebelumnya. Namun apapun yang menjadi alasanya, saya tetap saja kagum dengan prestasinya. Mengapa ? Karena saya yakin dan percaya kalau soal-soal tersebut telah lama dilahapnya, dan [ mungkin ] tak pernah diulasnya kembali, kecuali pada saat mengerjakan soal tersebut bersama-sama dengan kami. Jadi, saya berkesimpulan nilainya itu murni adanya, sama seperti kami yang juga untuk pertama kalinya melahap soal tersebut. 

Dia yang juga anak tengah, tidak memiliki sifat yang awam dimiliki anak tengah, Si pekerja last minute :). Ini penelitian abal-abal tanpa teori yang jelas, bahwa saya telah membuat teori kalau anak tengah itu pekerja last minute. Ada ayang paham ? haha. Pekerja last minute itu adalah pekerja yang mengerjakan segala sesuatunya sudah berdekatan dengan deadline :), nah berbeda dengannya. Dia anak tengah, namun bukan pekerja last minute. Akhirnya, Teori abal-abal itu terpatahkan karena pada akhirnya saya bertemu dengannya. haha. Itu tercermin dari apa ? Dari prestasinya menjadi wisudawan terbaik dikampus yang ternama, dengan major yang rumit bagi saya. Mana mungkin pekerja last minute mampu mendapat prestasi yang demikian rupanya, ach, saya semakin kerdil :(

Dan yang paling terakhir, ini bukan hanya saya tapi juga orang-orang lain disekitar saya. Mengapa ia menjadi bahan rebutan bagi setiap orang yang disini ? Karena tak hanya prestasi namun pribadi. Paham dengan kata saya bukan ? hahaha, Kepribadianya yang cukup membuat saya malu, atau bahkan benar-benar malu. Dia yang lemah lembut,dan itu sangat tercermin dari pakaian yang sangat rapi. Sangat sensitif bukan karena gampang marah, namun gampang meleleh untuk hal-hal yang sederhana. Adaptable, realitanya semua orang yang berada disini saya pikir ingin dekat denganya. Mengambil pelajaran untuk setiap perlakuanya dalam mengahdapi permasalahan. Dan yang terpenting dia gak gerasak-gerusuk untuk melakukan sesuatu dan paling akhir yang pasti, tak heboh menceritakan segala kekurang orang lain. Ini bukan hasil pandangan mata saya saja, namun juga menjadi pandangan mata orang lain yang saya simpulkan dengan bahasa dan kata-kata sederhana untuk orang yang luar biasa.

Tapi sedikit melegakan hati, ia yang jaraknya berbeda 1,5 tahun dibawah saya masih dianggap sama dengan saya :). Kesimpulannya biar saya telah seperempat abad kita sama ya cyin :p. Ach, sebenarnya saya malu menulis ini, tapi saya tidak paham lagi apa yang lebih dari saya . Ha ? Lebih ? Saya ralat kembali, Saya tidak sedikitpun bermaksud mengcompare, tapi hasil comparison nya juga gak lebih, kan saya tuliskan "Sama" bukan "Lebih". Astaghfirullah, 

Sebenarnya tulisan ini didedikasikan untuk melengkapi umur nya yang kemarin kamis  genap berumur 24 tahun :). Hai dek Trisna, Seperti doa yang telah terucap, semoga diumur yang tak lagi sedikit semakin berkah dunia akhirat, yang berbanding lurus dengan ke sholeha-an dirimu. Ingatlah, bahwa kamu itu Keren, ada seseorang yang saat ini diam-diam sedang tersenyum manis mengenang masa 30 hari penuh dengan pembelajaran, ada seseorang yang dengan diam mengikuti segala kelakuan yang mengagumkan dari mu. Namun, ingatlah puluhan tahun lalu sudah ada yang sangat mendamba kehadiramu sebagai pelipur lara hati mereka sekaligus penerus kebaikan mereka kelak, tetaplah menjadi pribadi yang mengapresiasi, dimanapun kelak engkau berada. Jaga kesehatan, karena pada akhirnya kau telah menyadari bahwa yang paling mahal itu bukan biaya yang dikeluarkan tapi keresahan hati orang-orang yang berada disekitarmu yang orang tersebut sangat engkau cintai. Setidaknya, ingat benar pesan satu ini  : " Whereever you go,  Whatever the weather,  just bring your sunshine ", Sekali lagi berkah dunia- dan akhirat, Trisna. Terima kasih untuk segala pelajaran dan hikmah yang engkau tularkan secara tak langsung pada hamba yang hina ini :'(.

Semoga masih dikasih kesempatan untuk bertemu, dan berharap dengan sangat bisa meet up di syurga . Kelak bila tak kau temui aku di syurga, tolong tarik aku ketempat dimana semua orang mengimpikannya yaitu jannahnya, itu progres jangka panjangnya. Tapi, kalau jangka pendeknya kita bisa meet di Tokyo dekat dengan patung liberty nya jepang - Odaiba. Aamiin. Dan bila nanti kau telah berketurunan datang berkunjunglah kerumah ku, namun sebelumnya kau sampaikan dulu pada anak-anak mu kelak, "nanti kalau dirumah aunty sally disuguhkan makanan, makan saja ya nak. Beraktinglah bak aktor ternama kalau makanan yang disuguhkan itu nikmat" karena pada intinya saya tak pandai memasak :(. Tapi mungkin kalau nanti sudah jadi oma-oma saya mungkin bisa membuatkan cookis lucu buat cucu-cucu mu kelak, yang banyak karakter lucu. Semabri menyantapnya, kan ku ceritakan pada cucu mu betapa hebatnya masa muda Eyang mereka. Terima kasih untuk 30 hari nya, Trisna. 

Semoga apapun yang menjadikan hari ini lelah, Bisa terganti dengan indah dan manisnya impian yang akhirnya kau dapatkan. Semoga apapun yang dikerjakan hari ini terhitung pada amal jariyah, yang menambah pundi-pundi bekal mu menuju yang paling abadi. Kebaikan dan kelancaran semoga terus tercurah padamu. Sampai ketemu di puncak tertinggi kehidupan kita sebagai manusia yang mampu bermanfaat bagi orang lain dan yang pasti tak menjadi beban bagi orang lain :). Aamiin ya rabbal alamin.

Sayangnya, selama 30 hari bersama kita belum sempat mengabadikan moment dalam satu frame bersama. Maksudnya hanya kamu dan aku haha. Setelah ngublek galeri dan akhirnya ketemuakan photo baper, yang kalau aku masukkan maka terungkap semua photo nista itu haha. Mungkin nanti kita bisa mengabadikan nya tepat pada musim semi, dimana semua bunga indah bermekaran, hanya ada satu warna cantik lambang feminimitas wanita, ya dia si merah muda bunga sakura. Sambil membaca buku kegemaran atau sekedar berbincang bagaimana keadaan kita hari itu atau berlanjut pada pembicaraan yang lebih serius sambil sedikit berkhayal akan sosok pangeran berkuda putih. hahaha

Yang menjadi objek yang tengah, dan yang kiri itu penghuni dari kamar 02 Febri
Bila nanti pada akhirnya, tak lagi ada kesempatan untuk berbalas sanyum atau sekedar berbalas kata berpisah karena sebenarnya aku tak suka dengan kata perpisahan, maafkan atas segala perbuatan yang dengan sengaja ku perbuat pada mu, mulai dari pinjam hp hanya cuma sekedar numpang buka instagram yang sebenarnya tidak ada kepentingan disana, setelah itu menambah spam di galeri hp mu dengan photo yang tak senonoh, atau bahkan aku menjadi ladang kesabaran mu karena menghadapi aku yang begitu egois, aku yang selalu saja menjadi beban bagi mu, tapi aku yakin kau pasti merindukan bullyan dari ku. hahah. Sama satu lagi, setelah pada akhirnya kau tau ini tulisan . Dan bila ada yang tak berkenan, tolong message saja jangan langsung di telpon karena pada akhirmya aku takut saja nantinya aku merindukan suara mu lagi wkwk. Dan satu yang aku yakini kau pasti akan menangis meraung-raung karena setelah ini tak kau temui aku lagi, cuma sekedar untuk mengucapkan, sumpah serapah atas perlakuan diluar ambang batas manusia dewasa haha. Tapi setidaknya, tolong setiap menggunakan dua benda itu, ingat aku ya hahah. Tak hanya memory tapi juga di penghujung doa mu, kalau yang terakhir ini wajib !! *maksa

Biar makin nangis tersedu-sedu, ada satu puisi yang sengaja ku tulis untuk mu , setidaknya ini bisa kau simpan sebagai hadiah terburuk yang pernah kau dapatkan dari anak manusia yang orangtuanya tinggal di Aceh, namun lahir di Padang, dan sekolah dan mengais rejeki di Medan. Ku tunggu kehadiran mu, disana :))

Terima kasih untuk kesempatan mengenalmu, benar memang aku tak akan menangis karena sesuatu itu telah berakhir, tapi akan tersenyum karena itu pernah terjadi,

Pagi itu tak akan pernah terulang, pagi dimana kita mengisi meja kosong yang telah rapi tersusun, yang dengan mata seridip merah jingga khusuk membaca lembaran demi lembaran hingga tuntas,

Bunga yang ditaman itu butuh waktu untuk indah, begitu pula pada cita dan cinta kita yang juga telah ditetapkan pada waktu oleh sang pemilik-NYA

Rasa sakit, lelah, kecewa akan binasa, terganti oleh rasa kebahagian yang luar biasa tak terkhias walau hanya dengan apresiasi wajah

Dan, selamat menjalani umur-umur gemilang mu. Cemerlang urusan di dunia dan berkah urusan akhirat. :))
 
Karena yang bertambah usia harus lebih invisible :p


Teman mu yang semoga masuk pada list sahabat mu, 



SalVina
08 januari 2017 

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Post Paksaan #Eh

Dapat mention dari nyonyah yang kini berbeda pulau :p, Kata nyonyah, suruh tulis 17 resolusi baru di 2017, tapi saya lelah mikir resolusi. Saya mah siapa, Ngejalani sesuai norma yang berlaku aja sudah syukur, boro-boro mikir resolusi, Hidup sudah berat nyah !! Ditambah tugas dari nyonyah jadi tambah berat. hahaha Setelah beradu pendapat sengit, bersama nyonyah dan tuan diputuskan kalau diganti dengan 17 fact about me, terus di screenshoot di I.G setelah itu mention orang yang diinginkan. Pertama, saya tak ingin me-mention karena tak ingin di-mention :p. Deadline 2 hari setelah mention untuk pem-blogger amatiran kayak sayah adalah tenggang waktu sekarat urat nadi *lebay. Tapi nyonyah dan tuan suka maksa, mention tidak berkesudahan, dari pada punisment mending ditulis aja apa maunya. Ini pernyataan gak penting yang gak perlu dibaca seharusnya :p 17 fakta Unik Sally !!  Mari Di Mulai .. Nama saya Sally Irvina Ritonga lahir di padang dan hasil persilangan gen bapak Iriansyah

Hari #1

Saya kira, menikmati makanan enak itu adalah hak bagi segenap manusia yang ada di muka bumi. Jangan takut kalau mau makan, jangan sok kayak model papan atas yang mewajibkan punya ukuran badan yang minimalis supaya indah di pandang. Tapi kan gak semua manusia punya tuntutan yang seperti demikian, contohnya saya ! kwkwkw  Bisa makan dengan nikmat, selain butuh uang untuk menyediakan hal tersebut kita juga butuh dana untuk merawat tubuh supaya tidak sakit. Coba bayangkan, andai tersedia jejeran makanan yang lezat nan nikmat kalau kita sendiri tidak dalam keadaan baik misal demam, meriang, menggigil bisa di pastikan makanan nikmat tersebut tiada artinya.  Nah, sekarang coba lagi diperhatikan setelah uang dan kesehatan, saat menikmati juga butuh teman biar bumbu di makanan yang tadinya kurang garam sedikit, atau kurang micin sedikit jadi makanan sempurna yang ketika di telan. Bak katanya, teman yang mendampingi itu seperti micin alami ciye ciye ciye  1. Uang  2. Kesehatan  3. Teman  Terakhi