Langsung ke konten utama

Di Kala Pagi

Pagi jumat yang cerah dikacaukan dengan datangnya email, Ach entahlah. Saya yang setelah membaca tidak paham akan berbuat apa ? antara senang atau pun harus bersedih. Apa isinya ? Saya tidak ingin membahas, namun yang pasti, See you Soon on Oct , Yeayy !!!

Pagi Cerah ini, sebenarnya saya ingin me-review sebuah sajak yang dibuat kan khusus untuk saya. Namun, karena setelah mencari-cari "si sajak" menghilang entah kemana, lantas saya berpikir untuk membuat sebuah sajak hasil sendiri, kembali memanjakan jari jemari melalui sajak agar jumat kali ini lebih romantis.. [ ciyee ciyee ] 


Pagi ini seperti burung bernyanyi, Ia menyapaku, 
Merekah senyum di balik daunan hijau,
Lantas terdengar serdip suara lembut,
Apa kabar mu sayang ?

Pagi ini seperti desiran pasir menyentuh ombak,
Bergelombang biru meninggi, bergoyang serentak akibat angin
Berlari dan menari seraya berbisik,
Apa kau rindu pada ku sayang ?

Pagi ini seperti berada di atas dipan emas,
Nyaman dan damai yang dirasa,
Dikelilingi warna jingga keemasan, 
Seketika udara membawa bunyi yang biasa ku dengar,
Jaga Kesehatan dan jangan lupa istirahat Sayang. 

Pagi Ini, sama seperti pagi kemarin,
Cerah tak berdebu
Sejuk tak berkelam

Pagi ini, bersajak rindu
Mengenang Kita yang dulu 
Hai, Haloo Murai biru...




Salvina

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Gadis Ponorogo

Kalian pernah bertemu dengan seseorang yang sangat menginspirasi ? Apa ? Belum ? hahah. Berarti kalau githu, saya duluan. Maksudnya saya duluan bertemu dengan orang yang seperti itu tak kurang dari 30 hari. Eitss, ini bukan 30 hari mencari cinta, namun ini 30 hari mencari jati diri dengan tujuan luhur menjadi manusia yang hakiki dengan kepribadian yang tinggi :))) *Tampang kece :)  30 hari terakhir ini, saya sangat bersyukur. Dikelilingi oleh orang-orang yang luar biasa. Terkadang saya suka mikir, bahwa diri ini selalu jauh dari syukur nikmat. Ingin rasanya, mengulang ke waktu lalu dan manarik kembali kata-kata yang penuh dengan kepesimisan setelah bertemu dan berada pada lingkaran yang luar biasa ini. Terlalu banyak intro, takutnya jadi gak penting terus nambahin dosa para reader karena bersumpah serapah pada tulisan gak penting ini !! *Tampang kece lagee :))) Beberapa hari yang lalu, salah satu dari mereka sebut saja namanya melati. Eh salah dink, Namanya Trisna Ari Rosinta

Post Paksaan #Eh

Dapat mention dari nyonyah yang kini berbeda pulau :p, Kata nyonyah, suruh tulis 17 resolusi baru di 2017, tapi saya lelah mikir resolusi. Saya mah siapa, Ngejalani sesuai norma yang berlaku aja sudah syukur, boro-boro mikir resolusi, Hidup sudah berat nyah !! Ditambah tugas dari nyonyah jadi tambah berat. hahaha Setelah beradu pendapat sengit, bersama nyonyah dan tuan diputuskan kalau diganti dengan 17 fact about me, terus di screenshoot di I.G setelah itu mention orang yang diinginkan. Pertama, saya tak ingin me-mention karena tak ingin di-mention :p. Deadline 2 hari setelah mention untuk pem-blogger amatiran kayak sayah adalah tenggang waktu sekarat urat nadi *lebay. Tapi nyonyah dan tuan suka maksa, mention tidak berkesudahan, dari pada punisment mending ditulis aja apa maunya. Ini pernyataan gak penting yang gak perlu dibaca seharusnya :p 17 fakta Unik Sally !!  Mari Di Mulai .. Nama saya Sally Irvina Ritonga lahir di padang dan hasil persilangan gen bapak Iriansyah

Hari #1

Saya kira, menikmati makanan enak itu adalah hak bagi segenap manusia yang ada di muka bumi. Jangan takut kalau mau makan, jangan sok kayak model papan atas yang mewajibkan punya ukuran badan yang minimalis supaya indah di pandang. Tapi kan gak semua manusia punya tuntutan yang seperti demikian, contohnya saya ! kwkwkw  Bisa makan dengan nikmat, selain butuh uang untuk menyediakan hal tersebut kita juga butuh dana untuk merawat tubuh supaya tidak sakit. Coba bayangkan, andai tersedia jejeran makanan yang lezat nan nikmat kalau kita sendiri tidak dalam keadaan baik misal demam, meriang, menggigil bisa di pastikan makanan nikmat tersebut tiada artinya.  Nah, sekarang coba lagi diperhatikan setelah uang dan kesehatan, saat menikmati juga butuh teman biar bumbu di makanan yang tadinya kurang garam sedikit, atau kurang micin sedikit jadi makanan sempurna yang ketika di telan. Bak katanya, teman yang mendampingi itu seperti micin alami ciye ciye ciye  1. Uang  2. Kesehatan  3. Teman  Terakhi