Langsung ke konten utama

[ M U N G K I N ] Salah Rancang dan Keliru Cetak

Ada sebuah keluarga kecil memiliki satu anak laki-laki tunggal. Di setiap pagi sang ayah berdoa untuk keselamatan dirinya, istri dan anaknya. Setiap pagi pula ia selalu memasrahkan segala cerita yang indah kepada Tuhan. Sampai pada akhirnya, satu tragedi terjadi bahwa selepas pulang sekolah anak tunggalnya tersebut mengalami kecelakaan yang merenggut dua bola matanya. 

Rasa kalut dan sedih menggelayuti perasaan orang tuanya, perasaan marah terhadap Tuhan pun tak pelak menghampiri diri mereka sebagai orang tua. Akhirnya, sang anak tak pernah mengenyam pendidikan. Untuk mengisi kekosongan harinya, sang anak dengan sabar mempelajari secara perlahan, setahap demi setahap piano yang ada di rumahnya. Benar, di dalam rumahnya yang cukup sederhana ada sebuah piano tua peninggalan kakeknya, yang tidak laku-laku di jual. Dengan sabar sang anak mempelajari not-not piano dalam keadaannya yang kurang saat itu. 

Tiba saatnya sang anak dewasa, ia tumbuh menjadi pianis yang disegani orang banyak karena kemmpuannya dalam keterbatasan yang ia miliki. Ia mampu menghidupi diri dan keluarga yang dengan keahliaanya. Drastis ekonomi kelurga meluncur kejajaran atas. Sampai pada akhirnya, salah satu stasiun televisi swasta hendak mewawancarai ia dan kedua orang tuanya. Wawancara dimulai hingga pada akhirnya ada satu pertanyaan bagaimana perasaan kedua orang tuanya ? Sama seperti yang dahulu, mereka tetap marah pada tuhan akan takdir anak laki-laki tunggalnya. Ayah dan ibu nya mulai menuturkan, bahwa sang anak adalah anak yang berprestasi di sekolah, nilainya baik dan memiliki kemampuan yang lebih dibanding anak-anak lainnya. Mereka bersusah payah menyisihkan uang penghasilannya untuk membayar uang sekolah sang anak, menggantungkan semua cita dan harapan yang besar pada sang anak. Namun tuhan merenggut matanya dan menghapus keseluruhan keinginan kami, Semacam begitulah silih berganti sang ayah dan ibu bergumam akan kekecewaan terhadap Tuhan.

Lantas, bagaimana dengan sang anak ? Iya yang mendengarnya hanya tersenyum. Ia berkata inilah jalan yang terbaik dari Tuhan untuk membuat hidup keluarga kami berubah. Seperti yang dahulu di ajarkan oleh orang tua saya, bahwa setiap kehidupan kita hendaknya semua berpasrah pada Tuhan yang Maha Kuasa. Mungkin kalau dulu tuhan tidak mengambil mata ku, Ayah dan ibu ku hanya makan sehari sekali karena sibuk menyisihkan uang untuk biaya sekolah ku, Kehidupan kami juga mungkin lebih morat-marit karena tiada yang mampu kebahagiaan keluarga kami. Tapi dengan jalan seperti ini Tuhan memberikan sesuatu yang indah, diluar prediksi dan diluar rencana saya. Sang anak menuturkan, sehari setelah kejadian pada malam harinya ia bermimpi, sama seperti ayah dan ibunya ia juga tak terima dengan takdir yang digariskan tuhan untuknya. Namun, dimalam itu ia bermimpi bahwa Tuhan telah menjanjikan yang indah selepas usaha yang keras yang kami lakukan. Sejak saat itu saya berserah kepada Tuhan, dan saya bahagia karena sejak saat itu pula tak pernah ada kata sesangsara dalam diri saya walau tak mampu melihat sekalipun. Karena, janji tuhan itu pasti, sedang manusia mungkin hanya [ barangkali ].

----
-------


Cerita di atas saya kutip dari group sebelah, seperti salah satu kalimat Ust. Salim A Fillah di salah satu sub bab bukunya " Lapis-Lapis Keberkahan " -- >> Salah Rancang dan Keliru Cetak. Kita memang selalu merasa kecewa atas setiap yang kita inginkan tak diberikan oleh tuhan. Malah terkadang tuhan memberikan hal yang terburuk yang tak pernah kita bayangkan sekali pun. 

Kalau Cicak mampu menjerit ia juga akan berkata " Tuhan, engkau telah salah rancang dan keliru cetak " Mengapa ? Coba bayangkan dengan tubuhnya yang kecil, kemampuannya yang cukup terbatas, berjalan secara perlahan menyusuri dinding satu dengan yang lain. Namun, tuhan menyiapkan makanan untuknya semua binantang yang memiliki sayap yang bisa hinggap kemana-mana. Kalau cicak memiliki sifat seperti manusia yang suka nelangsa, pasti ia akan bergumam " Ya tuhan, mangsa ku memiliki sayap dan mampu terbang kemana-mana, apa yang dapat aku makan ? Bagaimana cara ku untuk tetap hidup diantara peliknya mencari mangsa ". 

Tak tega di tangkap ;p

Tapi, ingatkan kita bagaimana para orang tua saat dahulu mengajarkan lagu " cicak - cicak di dinding ", Nah bahwa tugas cicak hanyalah berikhtiar dengan keterbatasan yang ia miliki. Rizki itu milik tuhan, dan tuhanlah yang akan menjamin. Maka kewajiban cicak hanyalah " Diam-diam merayap ", jadi bukan cicak yang harus bawa golok, kelewang atau jaring-jaring. " Datang seekor nyamuk " Maka tuhanlah yang maha segalanya, yang maha pengasih lagi maha penyayang , dan ia pula yang menjadikan jalan sebagai karunia untuk umatnya amatlah mudah. 

Maka, bilalah ikhtiar cicak tersebut hanya berdiam mendapat seekor nyamuk yang terbang kesana kemari namun pada akhirnya ia mendekati si cicak dan menjadi mangsa, Allah lah yang maha pemberi rezeki. Tuhan yang maha pengatur, ia mengatu cicak dan nyamuk untuk saling berdekatan yang pada mulanya berjauhan. Allah yang maha adil, dan tak ada yang mampu menyamainya. Maka diakhir saya tutup dengan kata yang juga ditulis oleh ust Salim A fillah di bagian " Cicak-cicak di dinding dan keyakinan Ituh " -- >> '' Ia tertakdir dengan bahagia, menjadi rezki bagi sesama makhlik-nya, sesudah juga menikmati rizki selama waktu yang ditentukan oleh-nya ". 

Segala puji bagi Allah tuhan semesta Alam, yang menjadikan manusia lengkap dengan masalahnya namun disaat itu pula ia membrikan pemecah masalahnya. Kalau nelangsa itu sifat manusia adanya, maka lengkapi sifat itu dengan " bahwa tuhan tak akan memberi lebih, jikalau manusia tak mampu menerima lebih, selarasa dengan tak kan tuhan melampaui batas yang dimiliki manusia ". Tetaplah berpikir positif, berusaha dengan sebenar-benrnya ikhtiar karena tak semua yang digariskan untuk dimiliki didapatkan dengan ikhtiar berdiam diri layak cicak dan nyamuk. Berikan kontribusi terbaik mu hingga sampai lah padamu penganugrahan dari tuhan dengan jalan indah yang diciptakan untuk masing-masing umatnya, nantikan dan resapi setiap kejadiannya, ini bukan perjanjian " Hukum Hess " yang hanya melirik awal dan hasilnya, ini perjanjian yang dimulai dengan " awal " diikuti dengan " Proses " dan di tutup dengan  " Hasil ". Hingga kita berkata " Dilapis-lapis keberkahan, keyakinan yang tak lagi utuh, menambah peluh pada jalan ikhtiyar yang harus kita tempuh -- >> Ust. Salim A Fillah

Allah mendengar dan Allah Mengetahui


Wassalam 
SalVina

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Gadis Ponorogo

Kalian pernah bertemu dengan seseorang yang sangat menginspirasi ? Apa ? Belum ? hahah. Berarti kalau githu, saya duluan. Maksudnya saya duluan bertemu dengan orang yang seperti itu tak kurang dari 30 hari. Eitss, ini bukan 30 hari mencari cinta, namun ini 30 hari mencari jati diri dengan tujuan luhur menjadi manusia yang hakiki dengan kepribadian yang tinggi :))) *Tampang kece :)  30 hari terakhir ini, saya sangat bersyukur. Dikelilingi oleh orang-orang yang luar biasa. Terkadang saya suka mikir, bahwa diri ini selalu jauh dari syukur nikmat. Ingin rasanya, mengulang ke waktu lalu dan manarik kembali kata-kata yang penuh dengan kepesimisan setelah bertemu dan berada pada lingkaran yang luar biasa ini. Terlalu banyak intro, takutnya jadi gak penting terus nambahin dosa para reader karena bersumpah serapah pada tulisan gak penting ini !! *Tampang kece lagee :))) Beberapa hari yang lalu, salah satu dari mereka sebut saja namanya melati. Eh salah dink, Namanya Trisna Ari Rosinta

Post Paksaan #Eh

Dapat mention dari nyonyah yang kini berbeda pulau :p, Kata nyonyah, suruh tulis 17 resolusi baru di 2017, tapi saya lelah mikir resolusi. Saya mah siapa, Ngejalani sesuai norma yang berlaku aja sudah syukur, boro-boro mikir resolusi, Hidup sudah berat nyah !! Ditambah tugas dari nyonyah jadi tambah berat. hahaha Setelah beradu pendapat sengit, bersama nyonyah dan tuan diputuskan kalau diganti dengan 17 fact about me, terus di screenshoot di I.G setelah itu mention orang yang diinginkan. Pertama, saya tak ingin me-mention karena tak ingin di-mention :p. Deadline 2 hari setelah mention untuk pem-blogger amatiran kayak sayah adalah tenggang waktu sekarat urat nadi *lebay. Tapi nyonyah dan tuan suka maksa, mention tidak berkesudahan, dari pada punisment mending ditulis aja apa maunya. Ini pernyataan gak penting yang gak perlu dibaca seharusnya :p 17 fakta Unik Sally !!  Mari Di Mulai .. Nama saya Sally Irvina Ritonga lahir di padang dan hasil persilangan gen bapak Iriansyah

Hari #1

Saya kira, menikmati makanan enak itu adalah hak bagi segenap manusia yang ada di muka bumi. Jangan takut kalau mau makan, jangan sok kayak model papan atas yang mewajibkan punya ukuran badan yang minimalis supaya indah di pandang. Tapi kan gak semua manusia punya tuntutan yang seperti demikian, contohnya saya ! kwkwkw  Bisa makan dengan nikmat, selain butuh uang untuk menyediakan hal tersebut kita juga butuh dana untuk merawat tubuh supaya tidak sakit. Coba bayangkan, andai tersedia jejeran makanan yang lezat nan nikmat kalau kita sendiri tidak dalam keadaan baik misal demam, meriang, menggigil bisa di pastikan makanan nikmat tersebut tiada artinya.  Nah, sekarang coba lagi diperhatikan setelah uang dan kesehatan, saat menikmati juga butuh teman biar bumbu di makanan yang tadinya kurang garam sedikit, atau kurang micin sedikit jadi makanan sempurna yang ketika di telan. Bak katanya, teman yang mendampingi itu seperti micin alami ciye ciye ciye  1. Uang  2. Kesehatan  3. Teman  Terakhi