Langsung ke konten utama

Nikmat





Ku pastikan jejak ku telah teringgal di sana,
Tapi aku lupa, sudah kah aku mengucap syukur ?
Atau malah mungkin akulah si kufur nikmat itu

Terkadang aku malu,
Untuk begitu banyak nikmat yang telah singgah,
Dan berdosa,
Untuk setiap kutukan, sumpah serapah atas segala sedih yang menguatkan.
Ach, Sedih dan senang Say hello and Say Good bye


Intro di atas mungkin cocok bagi hati yang entah kesikian berapa kali lupa dengan kata "NIKMAT".
Senja menggelayut di bumi Medan. Dan sesaat sebelumnya, teman pun pergi meninggalkan rumah tempat bermukim di medan.

Dia bercerita banyak, mulai dari kegiatan harian sampai masalah keluarga. Agak tersentak dengan beberapa kabar tentangnya kini, tapi dari sebegitu banyak sentakan aku hanya ingin membahas tentang bagaimana keadaan dari salah seorang dari orang tuanya. P.S * Ayah*.

Aku tahu betul bagaimana keadaan keluarga terutama kondisi ayahnya belakangan terakhir ini. Ayahnya di diagnosa salah satu penyakit sehingga tidak mampu untuk mengurusi lagi segala aktifitas harian. Mulai makan, mandi sampai buang air juga harus dibantu. Dengan kondisi yang sebegitunya, Ayahnya masih tetap saja negedumel dan walhasil menyulut kekesalan. Dalam kondisi ini, aku hanya mampu mengatakan " Sabar". begitulah yang mengurus orang sakit dan jangan menambah lagi kejengkelannya nanti kondisi semakin memburuk. yah, hanya itu saja. Karena aku sendiri pun tak mampu memastikan bagaimana kelak jika posisinya itu, aku yang menjalanakan.

Ach, Nikmat mana lagi yang engkau dustakan, Sally ?
Orang tua yang sehat, kakak adik yang jenaka walau kalau bertemu gak pernah ketemu akurnya. Nikmat sehat yang tiada tara, nikmat yang lebih sering kau lupakan, nikmat yang sering kali kau abaikan. Nikmat yang bila kau tak mensyukurinya kan menjadi beban bagi orang lain.
Ach, sekali lagi di penghujung senja aku terhanyut berapa kali lagi Allah harus memberi pesan lewat perantara-perantaranya agar aku tak lupa akan SYUKUR NIKMAT. Istighfar

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Gadis Ponorogo

Kalian pernah bertemu dengan seseorang yang sangat menginspirasi ? Apa ? Belum ? hahah. Berarti kalau githu, saya duluan. Maksudnya saya duluan bertemu dengan orang yang seperti itu tak kurang dari 30 hari. Eitss, ini bukan 30 hari mencari cinta, namun ini 30 hari mencari jati diri dengan tujuan luhur menjadi manusia yang hakiki dengan kepribadian yang tinggi :))) *Tampang kece :)  30 hari terakhir ini, saya sangat bersyukur. Dikelilingi oleh orang-orang yang luar biasa. Terkadang saya suka mikir, bahwa diri ini selalu jauh dari syukur nikmat. Ingin rasanya, mengulang ke waktu lalu dan manarik kembali kata-kata yang penuh dengan kepesimisan setelah bertemu dan berada pada lingkaran yang luar biasa ini. Terlalu banyak intro, takutnya jadi gak penting terus nambahin dosa para reader karena bersumpah serapah pada tulisan gak penting ini !! *Tampang kece lagee :))) Beberapa hari yang lalu, salah satu dari mereka sebut saja namanya melati. Eh salah dink, Namanya Trisna Ari Rosinta

Post Paksaan #Eh

Dapat mention dari nyonyah yang kini berbeda pulau :p, Kata nyonyah, suruh tulis 17 resolusi baru di 2017, tapi saya lelah mikir resolusi. Saya mah siapa, Ngejalani sesuai norma yang berlaku aja sudah syukur, boro-boro mikir resolusi, Hidup sudah berat nyah !! Ditambah tugas dari nyonyah jadi tambah berat. hahaha Setelah beradu pendapat sengit, bersama nyonyah dan tuan diputuskan kalau diganti dengan 17 fact about me, terus di screenshoot di I.G setelah itu mention orang yang diinginkan. Pertama, saya tak ingin me-mention karena tak ingin di-mention :p. Deadline 2 hari setelah mention untuk pem-blogger amatiran kayak sayah adalah tenggang waktu sekarat urat nadi *lebay. Tapi nyonyah dan tuan suka maksa, mention tidak berkesudahan, dari pada punisment mending ditulis aja apa maunya. Ini pernyataan gak penting yang gak perlu dibaca seharusnya :p 17 fakta Unik Sally !!  Mari Di Mulai .. Nama saya Sally Irvina Ritonga lahir di padang dan hasil persilangan gen bapak Iriansyah

Hari #1

Saya kira, menikmati makanan enak itu adalah hak bagi segenap manusia yang ada di muka bumi. Jangan takut kalau mau makan, jangan sok kayak model papan atas yang mewajibkan punya ukuran badan yang minimalis supaya indah di pandang. Tapi kan gak semua manusia punya tuntutan yang seperti demikian, contohnya saya ! kwkwkw  Bisa makan dengan nikmat, selain butuh uang untuk menyediakan hal tersebut kita juga butuh dana untuk merawat tubuh supaya tidak sakit. Coba bayangkan, andai tersedia jejeran makanan yang lezat nan nikmat kalau kita sendiri tidak dalam keadaan baik misal demam, meriang, menggigil bisa di pastikan makanan nikmat tersebut tiada artinya.  Nah, sekarang coba lagi diperhatikan setelah uang dan kesehatan, saat menikmati juga butuh teman biar bumbu di makanan yang tadinya kurang garam sedikit, atau kurang micin sedikit jadi makanan sempurna yang ketika di telan. Bak katanya, teman yang mendampingi itu seperti micin alami ciye ciye ciye  1. Uang  2. Kesehatan  3. Teman  Terakhi