Langsung ke konten utama

Postingan

Menyendiri

Bagi pecinta diam, menyendiri itu sahabat kentalnya. Dulu, masih lagi menjadi warga negara sibuk, hal yang paling dirindu kan adalah menyendiri menjelang ashar hingga setelah ashar di hari jumat, di mesjid-mesjid yang sengaja di cari hari sebelumnya, nyaman untuk sekedar menyendiri. Menyendiri bagi pecinta diam, itu seni membahagiakan diri. Disana ia dengan mudah menyemangati diri sendiri, sekedar mengambil jeda untuk sedikit bermimpi jangka panjang, dan untuk mimpi-mimpi jangka pendek yang segera terealisasikan. Menyendiri bukan penyakit, ia hanyalah pelarian bagi orang-orang yang tak mudah berbagi. Ia bukan lah hal yang perlu dilarang, bagi mereka sang pecinta diam ini hiburan yang paling hakiki. Istilah menyendiri bukan berarti ia yang tiada siapa-siapa. Hanya saja, si pecinta diam ini sangat sukar mempercayai orang lain, ia tak percaya. Nanti kau juga mengerti.  Tadi ku katakan, Si pecinta diam tak mudah mempercayai. Berbagi itu erat dengan kepercayaan. Jadi, bisa kau ba

Memendam Bukan Pendendam

Aku Terlahir menjadi anak tengah dengan satu kakak perempuan dan satu satu adik laki-laki. Kehidupan kami layaknya orang biasa. Menjadi anak tengah itu dilema, ingin berkuasa ada kakak, ingin bermanja ada adik. Saking dilemanya ia menjadi pribadi yang sangat mandiri. Cukup piyaway dalam mengolah rasa. Mengerti kapan harus berkuasa dan kapan pula harus bermanja :P/  Namun, ada satu hal dampak yang tak terelakkan. ia menjadi pribadi yang cukup pintar memendam perasaan. Ia  cukup mapan untuk mengalihkan perhatian.  Kehidupan kecil ku biasa-biasa saja. Tak banyak hal yang mampu ku ingat, atau bahkan memori ku tak benar-benar menyimpan kenangan saat umur balita. Hanya potongan kecil yang mampu ku ingat, 90% kehidupan balita ku sirna begitu saja, bagaimana dulu pertama kali masuk TK atau ada kejadian besar apa yang terjadi diumur kala itu nyaris tak bersisa. Entahlah, mungkin dari kecil pun otak ku sudah cukup mampu menyaring hal apa yang perlu dikenang dan mana yang tak perlu. Aku hany

Kehilangan

Siapa yang tak punya barang kesayangan ? Saya salah satu manusia yang tak punya barang yang demikian. Namun 3 tahun lalu terasa berbeda. Dimulai diawal tahun 2016 dapat oleh-oleh dari ibu ketika pergi keluar kota, nama kotanya tak asing, oleh-oleh khasnya juag tak asing. Namun berkat hadiah itu, mengubah segalanya. Sampai pada akhirnya diakhir tahun, aku pula mengunjungi kota tersebut. Sampai dikota tersebut adalah hal yang di impikan. Untuk bisa kesana aku harus benar-benar menghemat. Belum lagi, setelah sampai disana harus berjibaku dengan sambutan lalu lintas kota yang menghancurkan semua cita-cita, tambah lagi udara dan lingkungan yang tidak bersahabat yang pada akhirnya harus bersahabat dengan rumah sakit, dan ditutup dengan hasil yang nyaris membawa ku ke puncak cita tertinggi namun apadaya tangan tak mampu memeluk gunung, jemari tak mampu menggapai langit, ya aku terjatuh ! Namun, setiap kesedihan pasti ada kebahagian. Diselipkan derita yang begitu perih, aku akhirnya b

Perjalanan Dingin

Ini perjalanan yang dingin, Aku seperti ingin terus bersajak, Rasanya apa yang ada di benak sedang berdemo untuk segera dilimpahkan, berlagak seperti pujangga kelas kakap, Mobil yang mengantarkan ku telah meninggalkan ku, tepat di sebuah stasiun besar, Langkah kaki yang berat karena hati yang sedang bergaduh, semakin sulit karena gandengan dua tas yang menggelantung di badan, Akhirnya ku mulai juga perjalan ini seorang diri. Aku tak butuh orang lain untuk mengangkat beban yang ku bawa hari ini, cukup ku cari orang yang ku percaya dan menitipkannya sebentar saja sembari ku tunaikan tugas pada Rabb-Ku, Begitu pesan sahabat yang ku tinggal tanpa salam perpisahan. Dunia ini masih banyak orang baik, bergantian kami menitipkan dan dia, ya dia adalah dua gadis cantik sepelantaran dengan ku , satu kereta dengan ku namun berbeda tujuan , ya mereka dua mojang ti bandung, begitu orang sekitar ku menyebutnya . Ku tarik tas beroda memasuki perlintasan kedua, tempat kala itu k

Saya Kembali :)

baru saja kemarin aku sampai di tempat ini, Dengan pakaian yang sama persis dengan kedatangan ku 3 bulan yang lalu, aku pamit terlebih dahulu, Bukannya tak ingin dilepas, hanya saja dalam benak ku, yang di hantarkan itu hanya jenazah :p Bukan ingin mencari sensasi atau perhatian, tapi justru ini adalah hal yang tak akan menarik perhatian pikir ku, Terima kasih untuk setiap detik dan menit untuk kebersamaan, Terima kasih telah rela berbagi dengan ku, Terima kasih telah menerima ku, Terima kasih atas segala jamuan untuk ku, Setiap burung akan terbang bebas, namun ia pasti paham kemana ia akan kembali Begitu pula aku, biar jalan akan tersendat di beberapa kota, Sekedar meletakkan jejak, melukis warna di langit kota yang berbeda, Cuma sekedar mau berkata, bahwa Sally Irvina telah pernah berada di sana, Air mata adalah kawan sejati setiap perpisahan, Namun, hari ini aku ingin berbeda, aku tak ingin berkawan dengannya, Hari ini aku hanya ingin tertawa, Ya, Tertawa karena akhi

Gadis Ponorogo

Kalian pernah bertemu dengan seseorang yang sangat menginspirasi ? Apa ? Belum ? hahah. Berarti kalau githu, saya duluan. Maksudnya saya duluan bertemu dengan orang yang seperti itu tak kurang dari 30 hari. Eitss, ini bukan 30 hari mencari cinta, namun ini 30 hari mencari jati diri dengan tujuan luhur menjadi manusia yang hakiki dengan kepribadian yang tinggi :))) *Tampang kece :)  30 hari terakhir ini, saya sangat bersyukur. Dikelilingi oleh orang-orang yang luar biasa. Terkadang saya suka mikir, bahwa diri ini selalu jauh dari syukur nikmat. Ingin rasanya, mengulang ke waktu lalu dan manarik kembali kata-kata yang penuh dengan kepesimisan setelah bertemu dan berada pada lingkaran yang luar biasa ini. Terlalu banyak intro, takutnya jadi gak penting terus nambahin dosa para reader karena bersumpah serapah pada tulisan gak penting ini !! *Tampang kece lagee :))) Beberapa hari yang lalu, salah satu dari mereka sebut saja namanya melati. Eh salah dink, Namanya Trisna Ari Rosinta

Post Paksaan #Eh

Dapat mention dari nyonyah yang kini berbeda pulau :p, Kata nyonyah, suruh tulis 17 resolusi baru di 2017, tapi saya lelah mikir resolusi. Saya mah siapa, Ngejalani sesuai norma yang berlaku aja sudah syukur, boro-boro mikir resolusi, Hidup sudah berat nyah !! Ditambah tugas dari nyonyah jadi tambah berat. hahaha Setelah beradu pendapat sengit, bersama nyonyah dan tuan diputuskan kalau diganti dengan 17 fact about me, terus di screenshoot di I.G setelah itu mention orang yang diinginkan. Pertama, saya tak ingin me-mention karena tak ingin di-mention :p. Deadline 2 hari setelah mention untuk pem-blogger amatiran kayak sayah adalah tenggang waktu sekarat urat nadi *lebay. Tapi nyonyah dan tuan suka maksa, mention tidak berkesudahan, dari pada punisment mending ditulis aja apa maunya. Ini pernyataan gak penting yang gak perlu dibaca seharusnya :p 17 fakta Unik Sally !!  Mari Di Mulai .. Nama saya Sally Irvina Ritonga lahir di padang dan hasil persilangan gen bapak Iriansyah