Langsung ke konten utama

Postingan

Hari #4

 Jumuah barokah, semoga keberkahanya memberi ketenangan dan kedamaian. Aamiin.  === Kemarin malam, pulang ngajar sambil dikendaraan memikir ulang pembahasan yang di ulas. Sambil mikir dan ngulang-ngulang ada bagian yang kurang pas atau gimana. Hal ini sering sekali terjadi , karena bukan merasa sok paling benar, berbagi ilmu itu besar sekali ganjaranya. Ingat kan, ada 3 amal yang tak putus saat seorang manusia meninggal, salah satunya adalah ilmu yang bermaanfaat. Nah, kalau ternyata ilmu yang dibagi adalah ilmu yang salah, gimana coba ? haha.  Berbagi ilmu a.k.a mengajar adalah hal yang saya lakukan dari masih duduk dibangku sekolah. Waktu masih duduk dibangku sekolah dasar, acap kali ditunjuk untuk membantu teman yang sulit memahami pelajaran dengan cepat. Pemikiran kala itu adalah Aku hebat wkkw. Sekarang-sekarang, mengajar itu bagian dari mengisi waktu luang, mengisi pundi amal buat bekal nanti dan yang  tidak bisa dielakkan adalah cara untuk mengisi dompet, pastiya ! haha.  Maka

Hari #3

Memulai menimbang dan mempertimbangkan apa yang perlu ditimbang-timbang supaya tidak ada salah penafsiran dalam setiap kejadian. Nah, ini cerita dari pengalaman yang sangat sering terjadi dalam kehidupan harian kita hahaha Nah misalnya kan, saya sudah mutuskan untuk membeli barang warna merah. Itu terjadi karena telah melalui semua pertimbangan yang luar biasa. Eh, dengan mudahnya orang di sekitar kita mengutuk pilihan atau sekedar menyebutkan karena mungkin dia tidak suka dengan warna pilihan. Hei, sodara !!!!!! Kalau kalian tau bagaimana pergolakan yang terjadi di dalam kepalanya sebelum memutuskan hal tersebut, kalau saja itu tampak terlihat secara kasat mata orang sekitar, kata-kata yang tidak enak didengar ini pun tak akan keluar. Ya kali semua parameter harus dijelaskan se-detail mungkin, supaya orang-orang disekitar memahami tanpa harus men-jabiri. kwkwkw. Ini kenapa terlalu malas mendekati orang-orang yang terlalu ringan mulutnya untuk memantulkan gelombang bunyi di udara. wkkw

Hari #2

Resolusi  2024? Ih waw haha Kalau di googling arti resolusi itu "Suatu janji pencapaian". Ih waw sekali sally, semakin berat bahasannya. wkwk Alhamdulillah, otak di hari pertama bekerja sudah dipakai. Seminimal buat cari pengertian "RESOLUSI" haha = = = Sebelum berganti tahun 2024, ada ketemuan makan bakso dengan teman se-pe-lan-ta-ran yang ketika kumpul ada yang memberikan pernyataan entah pertanyaan :p, begini bunyinya " apa resolusi tahun 2024?"  dengan ringan dan yakin "GANTI HELM !". Setelah sampai di rumah, langsung mikir kenapa seringan dan senyaman itu mengucap resolusi untuk tahun mendatang. haha Setelah dirunut, ini masih mungkin loh ya, akhir tahun 2023 di tutup dengan indah karena semua berkas akhir tahun selesai sebelum masa tenggat berakhir [ Tumben 1 ] haha, terus akhir tahun ini sudah tidak lagi menjadi peserta ujian akhir semester [A lhamdulillah 1 ]. Rasa-rasanya manis campur asam, walau tetap ada moment roller coasternya, tap

Hari #1

Saya kira, menikmati makanan enak itu adalah hak bagi segenap manusia yang ada di muka bumi. Jangan takut kalau mau makan, jangan sok kayak model papan atas yang mewajibkan punya ukuran badan yang minimalis supaya indah di pandang. Tapi kan gak semua manusia punya tuntutan yang seperti demikian, contohnya saya ! kwkwkw  Bisa makan dengan nikmat, selain butuh uang untuk menyediakan hal tersebut kita juga butuh dana untuk merawat tubuh supaya tidak sakit. Coba bayangkan, andai tersedia jejeran makanan yang lezat nan nikmat kalau kita sendiri tidak dalam keadaan baik misal demam, meriang, menggigil bisa di pastikan makanan nikmat tersebut tiada artinya.  Nah, sekarang coba lagi diperhatikan setelah uang dan kesehatan, saat menikmati juga butuh teman biar bumbu di makanan yang tadinya kurang garam sedikit, atau kurang micin sedikit jadi makanan sempurna yang ketika di telan. Bak katanya, teman yang mendampingi itu seperti micin alami ciye ciye ciye  1. Uang  2. Kesehatan  3. Teman  Terakhi

Berbahagia~lah [Repost]

 Belakangan lagi suka sekali melihat couple yang baru halal. Padahal tuh kan pasangan ini cukup anyar dikancah sosial media tapi kemarin-kemarin tu seperti tidak ada daya tariknya, hahaha Beberapa hari yang lalu, lihat snapgram adek teman ku dengan caption "Dipertsatukan kembali dengan kondisi yang sama-sama sudah lebih baik" Nah, kan kita kepolah. Sebut saja pasangan ini "Hanggini-Luthfi". Baru aja kemarin di Netflix nonton si Hanggini dengan kisah cintanya sama duda anak 1 haha. Terus kemarin memutuskan untuk follow hanggini haha.  Why sel ? why ? Bisa-bisanya haha. Menurut hamba yang matanya mengecil saat tertawa dan senyum :P, HANGGINI ini cantiknya wanita Indonesia gak sih ? Ngelihat dia makan malam setelah nikah dengan suaminya, cantik kan ya ? Apasih sel ? apasih ? Terus suaminya gimana ? keknya aku biasa aja deh haha. Ngikuti cerita dari awal ? atau mulai mencoba ngulik cerita mereka ? TENTU TIDAK. haha. Postingan ini tu, untuk membuktikan bahwa sesama wanit

Lucu Sekali Memang !

 Tuh kan, diam aja juga ada yang suka pengen tau. haha Lucu sekali-lucu sekali-lucu sekali. Kenapa akhirnya jadi lebih senang private, bahkan yang udah benar-benar private pun jadi tempat paling tidak private. haha Lucu sekali memang, ingin tertawa namun jadi lebih ingin diam saja, iya diam saja! haha. Karena ternyata diluar lebih berisik. Kadang bagi kita penulis anyar, ceile, gaya ! Suka sekali menulis tebak-tebak an, yoklah jadi lebih suka nulis yang penuh teka-teki. Lucu sekali, jadi jauh lebih terhibur daripada suara bingar diluar ! Lucu sekali memang !!

DIAM AJA

 Aku seperti berbicara sendiri, ramai sekali isi kepala ini. Tapi mengapa sepi saat ramai. Otak seperti enggan untuk berpikir, sukar sekali berfungsi dikhalayak ramai, sukar sekali! Mulut ini pun lebih senang menutup dari pada bergerak sehingga tidak dapat mengeluarkan suara yang menggema di udara.  Salam takjim untuk hati yang terus bersinggungan pada hal yang tidak disukai. Gemar sekali sesak, tanpa punya penangkal yang kuat. JADI SERING RUNTUH! Coba banyakin kalimat penangkal, berulang kali di ulang tapi kayaknya sarangnya deh yang perlu diperbaiki.  Belakangan jadi lebih senang keluar, lebih senang jalan-jalan karena ternyata di sini itu memang gak enak. Gak enak aja, gak enak kali pun. Mau bilang, yoklah pergi aja. Cari jalan keluar yang baik, supaya setelah keluar gak jauh lebih buruk lagi. Gak jadi lebih sakit lagi, gak jadi lebih terjun lagi.  Coba lagi, coba lagi, coba lagi. Eh nyatanya, jadi jauh lebih terbuka hal-hal yang tidak sesuai dengan harapan. Yoklah, coba lagi! eh di