Aku seperti berbicara sendiri, ramai sekali isi kepala ini.
Tapi mengapa sepi saat ramai. Otak seperti enggan untuk berpikir, sukar sekali berfungsi dikhalayak ramai, sukar sekali! Mulut ini pun lebih senang menutup dari pada bergerak sehingga tidak dapat mengeluarkan suara yang menggema di udara.
Salam takjim untuk hati yang terus bersinggungan pada hal yang tidak disukai. Gemar sekali sesak, tanpa punya penangkal yang kuat. JADI SERING RUNTUH! Coba banyakin kalimat penangkal, berulang kali di ulang tapi kayaknya sarangnya deh yang perlu diperbaiki.
Belakangan jadi lebih senang keluar, lebih senang jalan-jalan karena ternyata di sini itu memang gak enak. Gak enak aja, gak enak kali pun. Mau bilang, yoklah pergi aja. Cari jalan keluar yang baik, supaya setelah keluar gak jauh lebih buruk lagi. Gak jadi lebih sakit lagi, gak jadi lebih terjun lagi.
Coba lagi, coba lagi, coba lagi. Eh nyatanya, jadi jauh lebih terbuka hal-hal yang tidak sesuai dengan harapan. Yoklah, coba lagi! eh diam aja kali ya, iya DIAM AJA!!
DIAM AJA-DIAM AJA-DIAM AJA !!
Belakangan jadi lebih senang keluar, lebih senang jalan-jalan karena ternyata di sini itu memang gak enak. Gak enak aja, gak enak kali pun. Mau bilang, yoklah pergi aja. Cari jalan keluar yang baik, supaya setelah keluar gak jauh lebih buruk lagi. Gak jadi lebih sakit lagi, gak jadi lebih terjun lagi.
Coba lagi, coba lagi, coba lagi. Eh nyatanya, jadi jauh lebih terbuka hal-hal yang tidak sesuai dengan harapan. Yoklah, coba lagi! eh diam aja kali ya, iya DIAM AJA!!
DIAM AJA-DIAM AJA-DIAM AJA !!
Komentar
Posting Komentar