Memulai menimbang dan mempertimbangkan apa yang perlu ditimbang-timbang supaya tidak ada salah penafsiran dalam setiap kejadian. Nah, ini cerita dari pengalaman yang sangat sering terjadi dalam kehidupan harian kita hahaha
Nah misalnya kan, saya sudah mutuskan untuk membeli barang warna merah. Itu terjadi karena telah melalui semua pertimbangan yang luar biasa. Eh, dengan mudahnya orang di sekitar kita mengutuk pilihan atau sekedar menyebutkan karena mungkin dia tidak suka dengan warna pilihan. Hei, sodara !!!!!! Kalau kalian tau bagaimana pergolakan yang terjadi di dalam kepalanya sebelum memutuskan hal tersebut, kalau saja itu tampak terlihat secara kasat mata orang sekitar, kata-kata yang tidak enak didengar ini pun tak akan keluar. Ya kali semua parameter harus dijelaskan se-detail mungkin, supaya orang-orang disekitar memahami tanpa harus men-jabiri. kwkwkw. Ini kenapa terlalu malas mendekati orang-orang yang terlalu ringan mulutnya untuk memantulkan gelombang bunyi di udara. wkkwkw
===
Setelah orang lain memutuskan pilihan, saya yakin dan percaya kalau mereka sudah memilih - memilah - menimbang dengan penuh kehati-hatian. Yang kita pahami urusan timbang-menimbang ini erat sekali dengan proses pengukuran :). Setiap pengukuran membutuhkan alat ukur yang akurat maka perlu ada pemilihan yang tepat dalam hal ini. Nah kalau mereka sudah memilih alat ukur yang tepat, kita sebagai orang sekitar ada baiknya juga menggunakan alat ukur yang sama dengannya. Agar hasil pengukuran mendapat nilai yang sama, kalau pun berbeda namun hasilnya masih dalam batas toleransi. Supaya, tidak ada error yang nantinya kan memberatkan sipelaku. Misalnya, seperti: beliau demikian pasti karena ini-itu, atau dia gak mau ini-itu karena ada aku atau yang lain. Tidak ada yang perlu dipaksakan, karena orang dewasa bebas dan memiliki hak untuk menentukan jalannya sendiri. :p
Nah kita, orang sekitar cobalah untuk tetap waras. Walau terkadang hasil yang telah terungkap tidak sesuai dengan harapan. Jangan terburu-buru untuk buat alat ukur sendiri apalagi suka nambahin parameter yang harusnya gak ada. Ini kan uniknya kehidupan, kepala kita punya rambut yang sama hitam, namun jangan suka mengaitkan kesamaan tanpa tau sebenarnya. Terus kan, jangan suka nambahi bumbu.wkwkw Terlepas, mungkin terkadang alasan yang digunakan si pelaku sesuai dengan anggapan kita (read: Memang dia ngelak, Memang dia menghindari atau Memang tidak suka ). Karena nantinya, si pelaku jadi makin malas dan kitanya jadi makin gak suka. Tukan, jadi makin parah. Yang harusnya gak perlu sampai kesana - jadi sampai ke hal-hal yang tidak diharapkan sehingga menimbulkan hal yang tidak pernah diharapkan.
Mengerti dan memahami tanpa perlu penjabaran detail, buat orang-orang disekitar se-nyaman dan se-aman yang kita mampu. Tapi, kalau sama kawan sendiri yang udah paham dan ngerti dekat - ya sak ae mu lah kwkwkw
====
To be honest, "Mulut mu itu - senjata mu". Kalau kata teman ku "Awas Ketulaan" haha. Karena, seringnya yang terjadi adalah yang sering kita tutupin, jadi suka terlepas tanpa kita menyadari. Karena kebanyakan cakap (read: Bacot) kwkw "Kek dengan sendirinya terlepas" . Kan orang-orang jadi tau ya. Seperti senjata makan tuan, wkkw. Maka ada baiknya, kalau melihat atau mendengar sesuatu yang tidak sesuai dengan hati, buru-buru buat alat ukur yang sama dengan orang tersebut supaya tidak ada hal yang tidak diharapkan terjadi.
udah, ah itu aja !!
Komentar
Posting Komentar