Langsung ke konten utama

Hari #3

Memulai menimbang dan mempertimbangkan apa yang perlu ditimbang-timbang supaya tidak ada salah penafsiran dalam setiap kejadian. Nah, ini cerita dari pengalaman yang sangat sering terjadi dalam kehidupan harian kita hahaha

Nah misalnya kan, saya sudah mutuskan untuk membeli barang warna merah. Itu terjadi karena telah melalui semua pertimbangan yang luar biasa. Eh, dengan mudahnya orang di sekitar kita mengutuk pilihan atau sekedar menyebutkan karena mungkin dia tidak suka dengan warna pilihan. Hei, sodara !!!!!! Kalau kalian tau bagaimana pergolakan yang terjadi di dalam kepalanya sebelum memutuskan hal tersebut, kalau saja itu tampak terlihat secara kasat mata orang sekitar, kata-kata yang tidak enak didengar ini pun tak akan keluar. Ya kali semua parameter harus dijelaskan se-detail mungkin, supaya orang-orang disekitar memahami tanpa harus men-jabiri. kwkwkw. Ini kenapa terlalu malas mendekati orang-orang yang terlalu ringan mulutnya untuk memantulkan gelombang bunyi di udara. wkkwkw

===

Setelah orang lain memutuskan pilihan, saya yakin dan percaya kalau mereka sudah memilih - memilah - menimbang dengan penuh kehati-hatian. Yang kita pahami urusan timbang-menimbang ini erat sekali dengan proses pengukuran :). Setiap pengukuran membutuhkan alat ukur yang akurat maka perlu ada pemilihan yang tepat dalam hal ini. Nah kalau mereka sudah memilih alat ukur yang tepat, kita sebagai orang sekitar ada baiknya juga menggunakan alat ukur yang sama dengannya. Agar hasil pengukuran mendapat nilai yang sama, kalau pun berbeda namun hasilnya masih dalam batas toleransi. Supaya, tidak ada error yang nantinya kan memberatkan sipelaku. Misalnya, seperti: beliau demikian pasti karena ini-itu, atau dia gak mau ini-itu karena ada aku atau yang lain. Tidak ada yang perlu dipaksakan, karena orang dewasa bebas dan memiliki hak untuk menentukan jalannya sendiri. :p

Nah kita, orang sekitar cobalah untuk tetap waras. Walau terkadang hasil yang telah terungkap tidak sesuai dengan harapan. Jangan terburu-buru untuk buat alat ukur sendiri apalagi suka nambahin parameter yang harusnya gak ada. Ini kan uniknya kehidupan, kepala kita punya rambut yang sama hitam, namun jangan suka mengaitkan kesamaan tanpa tau sebenarnya. Terus kan, jangan suka nambahi bumbu.wkwkw Terlepas, mungkin terkadang alasan yang digunakan si pelaku sesuai dengan anggapan kita (read: Memang dia ngelak, Memang dia menghindari atau Memang tidak suka ). Karena nantinya, si pelaku jadi makin malas dan kitanya jadi makin gak suka. Tukan, jadi makin parah. Yang harusnya gak perlu sampai kesana - jadi sampai ke hal-hal yang tidak diharapkan sehingga menimbulkan hal yang tidak pernah diharapkan. 

Mengerti dan memahami tanpa perlu penjabaran detail, buat orang-orang disekitar se-nyaman dan se-aman yang kita mampu. Tapi, kalau sama kawan sendiri yang udah paham dan ngerti dekat - ya sak ae mu lah kwkwkw 


====

To be honest, "Mulut mu itu - senjata mu". Kalau kata teman ku "Awas Ketulaan" haha. Karena,  seringnya yang terjadi adalah yang sering kita tutupin, jadi suka terlepas tanpa kita menyadari. Karena kebanyakan cakap (read: Bacot) kwkw "Kek dengan sendirinya terlepas" . Kan orang-orang jadi tau ya. Seperti senjata makan tuan, wkkw. Maka ada baiknya, kalau melihat atau mendengar sesuatu yang tidak sesuai dengan hati, buru-buru buat alat ukur yang sama dengan orang tersebut supaya tidak ada hal yang tidak diharapkan terjadi. 


udah, ah itu aja !!  




Komentar

Postingan populer dari blog ini

Gadis Ponorogo

Kalian pernah bertemu dengan seseorang yang sangat menginspirasi ? Apa ? Belum ? hahah. Berarti kalau githu, saya duluan. Maksudnya saya duluan bertemu dengan orang yang seperti itu tak kurang dari 30 hari. Eitss, ini bukan 30 hari mencari cinta, namun ini 30 hari mencari jati diri dengan tujuan luhur menjadi manusia yang hakiki dengan kepribadian yang tinggi :))) *Tampang kece :)  30 hari terakhir ini, saya sangat bersyukur. Dikelilingi oleh orang-orang yang luar biasa. Terkadang saya suka mikir, bahwa diri ini selalu jauh dari syukur nikmat. Ingin rasanya, mengulang ke waktu lalu dan manarik kembali kata-kata yang penuh dengan kepesimisan setelah bertemu dan berada pada lingkaran yang luar biasa ini. Terlalu banyak intro, takutnya jadi gak penting terus nambahin dosa para reader karena bersumpah serapah pada tulisan gak penting ini !! *Tampang kece lagee :))) Beberapa hari yang lalu, salah satu dari mereka sebut saja namanya melati. Eh salah dink, Namanya Trisna Ari Rosinta

Post Paksaan #Eh

Dapat mention dari nyonyah yang kini berbeda pulau :p, Kata nyonyah, suruh tulis 17 resolusi baru di 2017, tapi saya lelah mikir resolusi. Saya mah siapa, Ngejalani sesuai norma yang berlaku aja sudah syukur, boro-boro mikir resolusi, Hidup sudah berat nyah !! Ditambah tugas dari nyonyah jadi tambah berat. hahaha Setelah beradu pendapat sengit, bersama nyonyah dan tuan diputuskan kalau diganti dengan 17 fact about me, terus di screenshoot di I.G setelah itu mention orang yang diinginkan. Pertama, saya tak ingin me-mention karena tak ingin di-mention :p. Deadline 2 hari setelah mention untuk pem-blogger amatiran kayak sayah adalah tenggang waktu sekarat urat nadi *lebay. Tapi nyonyah dan tuan suka maksa, mention tidak berkesudahan, dari pada punisment mending ditulis aja apa maunya. Ini pernyataan gak penting yang gak perlu dibaca seharusnya :p 17 fakta Unik Sally !!  Mari Di Mulai .. Nama saya Sally Irvina Ritonga lahir di padang dan hasil persilangan gen bapak Iriansyah

Hari #1

Saya kira, menikmati makanan enak itu adalah hak bagi segenap manusia yang ada di muka bumi. Jangan takut kalau mau makan, jangan sok kayak model papan atas yang mewajibkan punya ukuran badan yang minimalis supaya indah di pandang. Tapi kan gak semua manusia punya tuntutan yang seperti demikian, contohnya saya ! kwkwkw  Bisa makan dengan nikmat, selain butuh uang untuk menyediakan hal tersebut kita juga butuh dana untuk merawat tubuh supaya tidak sakit. Coba bayangkan, andai tersedia jejeran makanan yang lezat nan nikmat kalau kita sendiri tidak dalam keadaan baik misal demam, meriang, menggigil bisa di pastikan makanan nikmat tersebut tiada artinya.  Nah, sekarang coba lagi diperhatikan setelah uang dan kesehatan, saat menikmati juga butuh teman biar bumbu di makanan yang tadinya kurang garam sedikit, atau kurang micin sedikit jadi makanan sempurna yang ketika di telan. Bak katanya, teman yang mendampingi itu seperti micin alami ciye ciye ciye  1. Uang  2. Kesehatan  3. Teman  Terakhi