Langsung ke konten utama

Postingan

Penghujung Tahun 2020

Setelah beberapa waktu yang panjang menghilang, kini nyawa untuk menulis hadir kembali :) Assalamualaikum, Reader :* - - - Hari-hari di tahun 2020 cukup lama sekali berjalan, entah karena diisi dengan hal-hal yang positif atau entah karena menjalankannya sendiri wkwkw. Alhamdulillah, nikmat iman dan nikmat sehat masih tercurah melimpah ruah didiri ini. Bercerita tentang 2020, banyak hal yang terjadi sesuai dengan doa-doa panjang yang selama ini terhatur. Mulai memiliki profesi baru yang menjamin dan mengakibatkan kembali menetap di kota yang tetap menjadi doa untuk tinggal menetap.  Sepanjang perjalanan 2020, otak ku cukup banyak menyimpan memori baru yang sampai sekarang masih tersimpan rapi dan runut sesuai dengan alur cerita. Banyak hal baru yang hinggap entah itu sekejap atau bahkan lama bertahan. Tidak ! Tenang saja, aku takkan bercerita tentang pandemi hebat ditahun ini :p. Banyak hal yang tak terduga terjadi dan anehnya cukup menyita pikiran dan menguras tenaga. Manusia tetaplah

Ber--Diam Atau Ke-sibuk-An ?

      Semenjak menjadi warga tetap negara bagian sibuk saya benar-benar menjadi wanita ke-sibuk-an :(. Sulit sekali membagi waktu antara istirahat dan menjalankan tugas negara tersebut. Apakah ini salah satu tanda menjadi "busy woman" [Kembali] ? *Tarik dasi. :p     Pro - Kontra terhadap seorang wanita yang bekerja di luar rumah sudah lama kita dengar. Terkadang saya sendiri yang menjadi wanita bingung kenapa malah yang sering memberikan komentar-komentar mintak ditombak itu datangnya dari wanita pula. Anehnya lagi perdebatan ini terjadi terkadang bukan karena benar-benar dari hati nurani mereka sendiri melainkan datang dari kecemburuan sosial yang sebenarnya mereka pula ingin seperti itu. - - -       This is my true story, entah itu dari pengalaman kawan-kawan dekat atau langsung melihat orang-orang disekitar atau bahkan pengalaman dari diri sendiri dapat ku simpulkan sebenarnya semua wanita itu memilih untuk TETAP bisa AKTIF baik itu di luar atau di rumah, entah

Coming Back

Blog lawas yang semakin usang, sudah banyak penampakan makhluk kasat mata yang bergelantungan :p . Setelah vakum cukup lama, semoga semakin semangat nulis, semakin rajin nulis, semakin aktif menulis :)) Officiallly, sally kembali lagi :p

Me~ Maksa ! [2]

Aku seperti berada dalam lingkaran panas. Keluar susah, lepas celaka. Benar, itulah kenyataannya. Aku seperti wayang yang dimainkan dalang. Bahkan merubah kedudukan untuk beberapa derajat pun tak bisa.  Aku juga seperti anak panah, yang terlepas oleh busur sesuai kehendak sipemanah. Bisa berbelok kenan dan kiri sesuai perintahnya, bukan perintah ku. Seperti pemaksaan pikir ku. Aku yang punya diriku tapi orang lain yang menentukan segalanya. Tapi ku pikir salah, ini bukan tentang me-maksa ini tentang ia yang memiliki segalanya. Layaknya budak tawanan perang, siapa yang berhasil menebusnya ia yang berhak atas kepemilikannya. Urusan budak senang atau tidak itu urusan ke-seribu, yang penting pemiliknya merasa puas! Ya, puas atas semua keinginannya tercapai. Sekali lagi ini bukan tentang Me-Maksa !

Me-Maksa !

Dari sejak awal aku sudah mengatakan dampaknya, lantas ia tetap menentukan pilihannya. Berulang kali kejadian terulang, begitu juga. Ia selalu begitu ! Tahan saja, karena bagiku sudah biasa. Orang di sekitar berulang kali mengingatkan, cukup ! Aku tetap menyergap,

Menyendiri

Bagi pecinta diam, menyendiri itu sahabat kentalnya. Dulu, masih lagi menjadi warga negara sibuk, hal yang paling dirindu kan adalah menyendiri menjelang ashar hingga setelah ashar di hari jumat, di mesjid-mesjid yang sengaja di cari hari sebelumnya, nyaman untuk sekedar menyendiri. Menyendiri bagi pecinta diam, itu seni membahagiakan diri. Disana ia dengan mudah menyemangati diri sendiri, sekedar mengambil jeda untuk sedikit bermimpi jangka panjang, dan untuk mimpi-mimpi jangka pendek yang segera terealisasikan. Menyendiri bukan penyakit, ia hanyalah pelarian bagi orang-orang yang tak mudah berbagi. Ia bukan lah hal yang perlu dilarang, bagi mereka sang pecinta diam ini hiburan yang paling hakiki. Istilah menyendiri bukan berarti ia yang tiada siapa-siapa. Hanya saja, si pecinta diam ini sangat sukar mempercayai orang lain, ia tak percaya. Nanti kau juga mengerti.  Tadi ku katakan, Si pecinta diam tak mudah mempercayai. Berbagi itu erat dengan kepercayaan. Jadi, bisa kau ba

Memendam Bukan Pendendam

Aku Terlahir menjadi anak tengah dengan satu kakak perempuan dan satu satu adik laki-laki. Kehidupan kami layaknya orang biasa. Menjadi anak tengah itu dilema, ingin berkuasa ada kakak, ingin bermanja ada adik. Saking dilemanya ia menjadi pribadi yang sangat mandiri. Cukup piyaway dalam mengolah rasa. Mengerti kapan harus berkuasa dan kapan pula harus bermanja :P/  Namun, ada satu hal dampak yang tak terelakkan. ia menjadi pribadi yang cukup pintar memendam perasaan. Ia  cukup mapan untuk mengalihkan perhatian.  Kehidupan kecil ku biasa-biasa saja. Tak banyak hal yang mampu ku ingat, atau bahkan memori ku tak benar-benar menyimpan kenangan saat umur balita. Hanya potongan kecil yang mampu ku ingat, 90% kehidupan balita ku sirna begitu saja, bagaimana dulu pertama kali masuk TK atau ada kejadian besar apa yang terjadi diumur kala itu nyaris tak bersisa. Entahlah, mungkin dari kecil pun otak ku sudah cukup mampu menyaring hal apa yang perlu dikenang dan mana yang tak perlu. Aku hany