Langsung ke konten utama

Ternyata Indah


Sesering apapun hari ini mengeluh,tetap saja itu semua sama sekali tiada artinya. Toh,semua akan tetap berjalan sesuai dengan titah yang telah tergores di setiap buku-buku takdir hidup. Sesering apapun kita memelas kasih dari sang pencipta tak akan ada yang  tercurah kalau hanya mampu meminta tanpa pernah bergerak untuk menjadi lebih maju dan lebih dari yang sebelumnya
Setiap hari ku berjalan melalui jalan-jalan kecil agar tak penat akan asap-asap kendaraan mewah dan bersaing atau  bahkan berpacu kencang dengan kuda-kuda bermesin canggih buatan manusia. Dari jalan-jalan itu aku banyak belajar akan makna hidup atau bahkan lebih dari itu. Mungkin jalan itu teramat cantik, tiada lubang-lubang penyebab kecelakaan kecil,suasana sekitar itu hanya disusun dengan pemandangan hijau pepohonan yang masih segar dengan susunan rumah yang tidak mewah namun bersusun rapi tidak hanya sebatas bangunan tua tak memiliki taman. Rumah itu tampak asri dengan lengkap ditambahi bunga-bunga yang bermekaran didalam pot-pot kecil dengan keanekaragaman warnanya. Tapi,mengapa orang tak banyak menjalaninya? Dan pernah kah jalan itu menangis atau bahkan menutup dirinya?. Ya, aku tahu bahwa itu benda mati yang tak dapat berkata apalagi ingin meronta. Apakah ia merasa adil diletakkan ditempat yang jauh dari keramaian padahal ia sama baiknya dengan yang lain,sama saja fungsinya. Apakah ia merasa cemburu dengan jalan-jalan ditengah kota yang selalu saja dijalani hingga akibatnya tak mampu lagi dihitung telah berapa banyak pempugaran jalan itu. Ku renumgi semua itu,ku telusuri lagi hati ini semakin miris dan semakin sepi.
Bagaimana aku,kalau lah jalan desa itu aku,jalan kecil itu adalah takdir ku. Apa yang harus ku sikapi dan apa pula siasat ku? Namun yang lebih jelas lagi adalah apakah aku siap berada pada posisi yang sama dengan kekurangan dan kelebihan yang sama. Lantas kalau begitu wajarkah kalau hari ini aku menangisi semua yang telah diberikan pada ku. Wajarkah kalau hari ini,aku menggerutu dengan segala yang telah ku terima. Belajarlah untuk tetap menerima dan mensyukurinya lagi. Jangan biarkan rasa itu lebih menggerogoti otak hingga menjadikan hati ini pun kaku dan buta
      Ketika hidup terasa membelit diri,
      Kegalauan mendera di hati,
      Gelisah jiwa menjadi-jadi,
     
      Ketika semua jalan terlihat buntu,
      Solusi seakan tak berpintu,
      Kepala seakan retak dipalu,

      Tak paham lagi apa yang mesti dilakukan,
      Tak tahu lagi jalan mana yang mesti dituju,
      Hanya putus asa yang berlaku,

      Ketika kabut kesedihan menelusup sanubari,
      Kekecewaan menyeruak di hati,
      Beban dosa terasa memenuhi,

Ketika penyesalan menenggelamkan diri dalam air mata, apa yang dapat dilakukan untuk meringankan beban di jiwa ???
Masih kau mengingat ini kawan, Ibnu Al-jauzi pernah berkata aku pernah dihimpit permasalahan yang membuatku gelisah dan galau berlarut-larut. Kupikirkan dan ku cari solusinya dengan segala cara dan usaha. Tapi, aku tak menemukan satu jalan pun untuk keluar darinya. Namun, cepat ku sadari bahwa satu-satunya jalan adalah Ketakwaan. Dan ketika jalan ketakwaan itu ku tempuh,tiba-tiba Allah sudah lebih dulu menurunkan penyelesaian.
Cobalah untuk menjadi pribadi yang tenang dan menjaga jarak dengan emosi agar bisa melihat semua permasalahan dengan mata jernih. Dan ingat juga perkataan Allah wahai engkau yang selalu saja merasa tak nyaman dan tak juga pernah mampu menyelesaikan semuanya :
jadikanlah sabar dan shalat sebagai penolongmu. Dan sesungguhnya yang demikian itu sungguh berat,kecuali bagi orang-orang yang khusuk, (yaitu) orang-orang yang meyakini bahwa mereka akan menemui Tuhannya,dan bahwa mereka akan kembali kepadaNya. (Q.S Al-baqarah [2] : 45-46)
      Akal manusia terbatas,
      Kadang ego yang menjadi tuan,
      Ketika pilihan menjadi hak tak terbatas,
      Kembalikan semua pada Tuhan,
      Allah, Rabb semesta alam
Lihatlah pelangi yang selalu memberi warna tersendiri. Mengajari bahwa betapa indah yang hadir dalam kehidupan ini. Suka duka,tangis tawa,seolah semua adalah bagian yang tak terpisahkan. Dan bila disadari, bahwa semua itu menjadi hal yang indah untuk dinikmati.
      Rabb
      Dalam keheningan malam,
      Ku menyapa-Mu dalam doa,
      Agar kegelisahan ini lenyap,
      Biar semua yang terpendam tercurah nyata,
      Dan kini ku tersenyum puas,
      Bahwa Kau masih ada di sini untukku,
      Untuk menemani hari-hariku……
Bersyukurlah akan setiap tantangan baru,karena akan membangun kekuatan dan karakter. Bersyukurlah untuk kesalahan yang kamu buat,itu akan mengajarkan pelajaran yang amat berharga. Dan bersyukurlah bila telah lelah dan letih, itu berarti berhasil membuat suatu perbedaan.


Percaya dan percayalah……

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Gadis Ponorogo

Kalian pernah bertemu dengan seseorang yang sangat menginspirasi ? Apa ? Belum ? hahah. Berarti kalau githu, saya duluan. Maksudnya saya duluan bertemu dengan orang yang seperti itu tak kurang dari 30 hari. Eitss, ini bukan 30 hari mencari cinta, namun ini 30 hari mencari jati diri dengan tujuan luhur menjadi manusia yang hakiki dengan kepribadian yang tinggi :))) *Tampang kece :)  30 hari terakhir ini, saya sangat bersyukur. Dikelilingi oleh orang-orang yang luar biasa. Terkadang saya suka mikir, bahwa diri ini selalu jauh dari syukur nikmat. Ingin rasanya, mengulang ke waktu lalu dan manarik kembali kata-kata yang penuh dengan kepesimisan setelah bertemu dan berada pada lingkaran yang luar biasa ini. Terlalu banyak intro, takutnya jadi gak penting terus nambahin dosa para reader karena bersumpah serapah pada tulisan gak penting ini !! *Tampang kece lagee :))) Beberapa hari yang lalu, salah satu dari mereka sebut saja namanya melati. Eh salah dink, Namanya Trisna Ari Rosinta

Post Paksaan #Eh

Dapat mention dari nyonyah yang kini berbeda pulau :p, Kata nyonyah, suruh tulis 17 resolusi baru di 2017, tapi saya lelah mikir resolusi. Saya mah siapa, Ngejalani sesuai norma yang berlaku aja sudah syukur, boro-boro mikir resolusi, Hidup sudah berat nyah !! Ditambah tugas dari nyonyah jadi tambah berat. hahaha Setelah beradu pendapat sengit, bersama nyonyah dan tuan diputuskan kalau diganti dengan 17 fact about me, terus di screenshoot di I.G setelah itu mention orang yang diinginkan. Pertama, saya tak ingin me-mention karena tak ingin di-mention :p. Deadline 2 hari setelah mention untuk pem-blogger amatiran kayak sayah adalah tenggang waktu sekarat urat nadi *lebay. Tapi nyonyah dan tuan suka maksa, mention tidak berkesudahan, dari pada punisment mending ditulis aja apa maunya. Ini pernyataan gak penting yang gak perlu dibaca seharusnya :p 17 fakta Unik Sally !!  Mari Di Mulai .. Nama saya Sally Irvina Ritonga lahir di padang dan hasil persilangan gen bapak Iriansyah

Hari #1

Saya kira, menikmati makanan enak itu adalah hak bagi segenap manusia yang ada di muka bumi. Jangan takut kalau mau makan, jangan sok kayak model papan atas yang mewajibkan punya ukuran badan yang minimalis supaya indah di pandang. Tapi kan gak semua manusia punya tuntutan yang seperti demikian, contohnya saya ! kwkwkw  Bisa makan dengan nikmat, selain butuh uang untuk menyediakan hal tersebut kita juga butuh dana untuk merawat tubuh supaya tidak sakit. Coba bayangkan, andai tersedia jejeran makanan yang lezat nan nikmat kalau kita sendiri tidak dalam keadaan baik misal demam, meriang, menggigil bisa di pastikan makanan nikmat tersebut tiada artinya.  Nah, sekarang coba lagi diperhatikan setelah uang dan kesehatan, saat menikmati juga butuh teman biar bumbu di makanan yang tadinya kurang garam sedikit, atau kurang micin sedikit jadi makanan sempurna yang ketika di telan. Bak katanya, teman yang mendampingi itu seperti micin alami ciye ciye ciye  1. Uang  2. Kesehatan  3. Teman  Terakhi