Rasanya, Baru saja, memulai cerita yang panjang tiada ujungnya. Sepertinya, ujungnya akan jauh dari harapan, jauh dari bayangan akan berakhir bahagia. Bahagia ? Bukankah itu permintaan biasa dari manusia yang hina. Rasanya, baru saja berpikir untuk mengakhiri semua. Bukanya menjadi tempat untuk pulang, malah menjadi api yang menyebabkan semakin marak panasnya.
Pertama kali mendengarnya, bahkan sampai detik ini masih sama. Masih sama, sakitnya. Bukan, sakitnya bukan karena orang lain, tapi karena diri sendiri. Baru saja membaca, kalimat "how selfies i am '? Hope, not too late.Kalimat yang cukup menyayat. Baru saja melihat postingan bahwa ada seseorang yang menyakiti dirinya sendiri, hanya karena berkilah tidak ingin dianggap lemah. Dan bukan baru saja, pemikiran hanya berputar ke itu-itu saja.
Pertanyaan demi pertanyaan hadir, memenuhi pikiran. Terlampau banyak hal-hal yang akhirnya, membuat pikiran buruk itu marasuk. Buruk ? iya, memang buruk.
Pas, dipikir-pikir. Ah tidak, tidak mau mengumpat diri sendiri karena memang bukan penguasa dan pengatur takdir. Kan, ngumpat lagi. Kan, gak bersyukur lagi, Kan, gak ikhlas lagi.
Gitu dan gitu lagi. Udah ah, Udah mulai tenang kok,
Pas, dipikir-pikir. Ah tidak, tidak mau mengumpat diri sendiri karena memang bukan penguasa dan pengatur takdir. Kan, ngumpat lagi. Kan, gak bersyukur lagi, Kan, gak ikhlas lagi.
Gitu dan gitu lagi. Udah ah, Udah mulai tenang kok,
Komentar
Posting Komentar