Langsung ke konten utama

Ramadhan Kareem

Huacim, Telat banget tulisan mu ini, sally !!
Tapi, sesuatu yang terlambat jauh lebih baik daripada tidak sama sekali donk ya :p . Betul apa betul ? #Bukan Ustadzah Biasa :D 

Ramadhan tiba, Ramadhan Tiba...


Alhamdulillah, Ramadhan yang sangat luar biasa. Dan setelah terlalui 30 hari lamanya saya baru berasa mungkin ini ramadhan terindah dan ternikmat yang pernah saya rasakan :) :D *Terharu 

Harapan di Ramadhan yang lalu, rasanya hampir semua terlaksana. Satu hal yang paling saya rasakan nikmat yang luar biasa adalah, ITIKAF. Ach, nikmat mana lagi yang kau dustakan, sally !!

Saya menyambut ramadhan di kota dimana Ibu dan Ayah saya tinggal, Kuala Simpang. Seminggu lamanya saya habiskan di kota ini. Taraweh yang menjadi kebiasaan tiap malam di bulan ramdhan saya laksanakan tepat di Mushala depan Rumah, walau juga hanya dua malam dari tujuh malam saya disana. *Lari. Jangan berpikir hari lain saya kebagian tamu langganan para wanita awam biasanya, Please, maafkan kemalasan saya untuk pergi berjalan sendirian ke Mushala yang jaraknya tidak jauh dari rumah. Mengapa sendirian ? Karena setelah dua malam, kakak sulung saya sudah harus dinas malam its means dia sholat di  Rumah sakit, sedang ibu saya lebih senang kalau sholatnya itu dirumah katanya lebih khusuk. Maklum Ibu saya, memiliki badan yang lebih Besar dari orang biasa, nah karena sholat di Mushala itu 23 rakaat, walhasil imam nya juga secepat kilat membaca ayatnya dan kita tahu sendiri kan, orang yang punya postur badan yang lebih kalau melakukan kegiatan random dengan waktu sepersekian detik apa hasilnya ? Hahaha. Begitulah, dua malam di mushala selebihnya dirumah dengan kekhusukan yang luar biasa dicampur rasa gaduh riuh karena didepannya tempat tidur. *Ceritanya sholat dikamar sendirian . *Piss 

Nah, hari selanjutnya ? Saya muleh ning kampung mata pencarian. Its time to "Nguli" [ Lagee ]. *Mfeettt. Alhamdulillah, Luar biasa nikmat yang Allah berikan, memang gak salah kalau katanya bulan Ramadhan ini bulan Berkah. Saya masih dikasih kesempatan menjadi pengajar freelence yang kece :p padahal anak sekolahan libur. Dengan beribu alasan orang tua memilih anaknya untuk tetap belajar walau hari libur. Maklum liburannya itu sampai sebulan lebih, jadi daripada waktu anak hanya dihabiskan dengan hal yang tak berguna lebih baik diisi dengan hal yang bermanfaat seperti belajar misalnya, Begitulah Alibi para orang tua jaman sekarang untuk mempersiapkan masa depan putra-putrinya, katanya sich harus One step A Head. Walau juga sudah diberikan warning dari orang tuanya, "kak belajarnya, jangan serius-serius sekali". Atau ada juga ibunya yang meminta untuk mengajarkan ilmu agama pada anaknya, entah itu penegetahuan tentang puasa atau cerita-cerita penuh hikmah atau yang parahnya saya disuruh jadi pengajar ngaji mereka. *Huacim. Namun, karena kewajiban kita yang memiliki ilmu itu harus di bagikan, sebaik mungkin saya berbagi ilmu dari apa yang pernah saya pelajari, dan saya dapat. Dan hasilnya itu, Petjah !! 

Kenapa Petjah ? *Belagak songong. Ibu dari anak-anak puas. Apa tandanya? Saya pulang kerumah dengan banyak paket lebaran dengan beragam bentuk mulai dari sekotak syrup, berkarton-karton minuman botol dan kalengan serta berbagai macam makanan ringan berbagai bentuk tambah lagi parcel buah segar yang luar biasa gedeknya dan tak lupa satu hal yang pasti gaji plus THR untuk dibagi-bagi di lebaran. Alhamdulillah, walau pada akhirnya saya kedodoran antara dunia dan akhirat. Seperti biasa, saya harus memulai nguli pagi hingga sore dan pada akhir sorenya mau tidak mau untuk berbuka dirumah anak les, akibat rayuan maut dari anak-anaknya dan yang pasti dari hidangan meja makan dirumah mereka *Kabur. Dan Alhamdulillah, syaitan-syaitan pada diikat di neraka sama Allah, jadi rayuan itu hanya berlaku kalau sudah akhir pekan. *mayan diajak makan keluar :p #Tetap kurang ajar. 

Allah itu baik, baik banget. Kadang saya suka nangis, dikasih allah lebih padahal kerja saya gak ada lebihnya untuk Allah. Dan alhamdulillahnya, biar siang hari saya kedodoran tapi malam hari saya masih mampu menyiakan waktu untuk berkeluh kesah tentang dunia sama empu yang punya dunia. Sampai sekarang, saya masih suka terharu. Mata ini jadi lebih sering sembab di penghujung malam, bibir ini lebih sering menguntai kata-kata indah dari kitab yang berisi wasilah keselamatan akhirat dan saya sendiri lebih sering mengukur diri apa manfaat untuk orang lain, apa bekal yang sudah sisiapkan dan bagaimana jalan yang dipilih untuk mempersiapkan kematian. Singkatnya, Ramadan kali ini mengajarkan pada saya, bahwa manusia itu gak ada yang kekal abadi its means lebih sering mengingat kematian. Kalau dari yang saya baca disalah satu buku tentang masalah kejiwaan, orang-orang yang lebih sering mengingat kematian adalah orang-orang yang dalam keadaan tertekan. Namun, yang perlu digaris bawahi adalah dalam keadaan yang lalu saya tidak merasa tertekan terlebih lagi depresi. Saya hanya mengulas pekerjaan setahun lalu, yang saya pikir jauh lebih banyak untuk dunia, itu mungin sebab mata lebih sering sembab karena malu ama yang diatas dan malu sama nikmat yang luar biasa. Sebagai hamba saya hanya mampu bersyukur, setidaknya saya tidak ingin masuk list hambanya yang kufur nikmat. Dan, Alhamdulillah tahun ini itu bisa berbagi lebih sering walau gak banyak tapi rutin. Alhamdulillah ya Allah. 

Jadi, Harapan Ramadhan yang lalu Allah jawab di ramadhan kali ini. Segala puji untuk Rabb pencipta alam semesta yang sempurna tidak ada kurangnya, dan saya lagi menanti satu doa yang saya haturkan diramadhan-ramadan sebelumnya jauh dari lama saya Menanti. Ach, Allah memberikan di waktu yang tepat bukan cepat, Allah memberikan yang seperlunya bukan semaunya, Allah berikan yang sepadan bukan setampan #Eh. Insya allah Soon. Aaminn

Ramadhan Kareem, Semoga kita bertemu ditahun berikutnya.
Sampaikan umur ku, Ayah-Ibu Ku, Kakak-adik Ku, Serta orang-orang yang kucintai dan mencintai MU, dan satu lagi untuk calon imam yang sedang kau simpan untuk ku. Aamiin

Part two in next session. Okesipp !!

Sepenuh Cinta

Sally Irvina si pencari Ridho-MU

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Gadis Ponorogo

Kalian pernah bertemu dengan seseorang yang sangat menginspirasi ? Apa ? Belum ? hahah. Berarti kalau githu, saya duluan. Maksudnya saya duluan bertemu dengan orang yang seperti itu tak kurang dari 30 hari. Eitss, ini bukan 30 hari mencari cinta, namun ini 30 hari mencari jati diri dengan tujuan luhur menjadi manusia yang hakiki dengan kepribadian yang tinggi :))) *Tampang kece :)  30 hari terakhir ini, saya sangat bersyukur. Dikelilingi oleh orang-orang yang luar biasa. Terkadang saya suka mikir, bahwa diri ini selalu jauh dari syukur nikmat. Ingin rasanya, mengulang ke waktu lalu dan manarik kembali kata-kata yang penuh dengan kepesimisan setelah bertemu dan berada pada lingkaran yang luar biasa ini. Terlalu banyak intro, takutnya jadi gak penting terus nambahin dosa para reader karena bersumpah serapah pada tulisan gak penting ini !! *Tampang kece lagee :))) Beberapa hari yang lalu, salah satu dari mereka sebut saja namanya melati. Eh salah dink, Namanya Trisna Ari Rosinta

Post Paksaan #Eh

Dapat mention dari nyonyah yang kini berbeda pulau :p, Kata nyonyah, suruh tulis 17 resolusi baru di 2017, tapi saya lelah mikir resolusi. Saya mah siapa, Ngejalani sesuai norma yang berlaku aja sudah syukur, boro-boro mikir resolusi, Hidup sudah berat nyah !! Ditambah tugas dari nyonyah jadi tambah berat. hahaha Setelah beradu pendapat sengit, bersama nyonyah dan tuan diputuskan kalau diganti dengan 17 fact about me, terus di screenshoot di I.G setelah itu mention orang yang diinginkan. Pertama, saya tak ingin me-mention karena tak ingin di-mention :p. Deadline 2 hari setelah mention untuk pem-blogger amatiran kayak sayah adalah tenggang waktu sekarat urat nadi *lebay. Tapi nyonyah dan tuan suka maksa, mention tidak berkesudahan, dari pada punisment mending ditulis aja apa maunya. Ini pernyataan gak penting yang gak perlu dibaca seharusnya :p 17 fakta Unik Sally !!  Mari Di Mulai .. Nama saya Sally Irvina Ritonga lahir di padang dan hasil persilangan gen bapak Iriansyah

Hari #1

Saya kira, menikmati makanan enak itu adalah hak bagi segenap manusia yang ada di muka bumi. Jangan takut kalau mau makan, jangan sok kayak model papan atas yang mewajibkan punya ukuran badan yang minimalis supaya indah di pandang. Tapi kan gak semua manusia punya tuntutan yang seperti demikian, contohnya saya ! kwkwkw  Bisa makan dengan nikmat, selain butuh uang untuk menyediakan hal tersebut kita juga butuh dana untuk merawat tubuh supaya tidak sakit. Coba bayangkan, andai tersedia jejeran makanan yang lezat nan nikmat kalau kita sendiri tidak dalam keadaan baik misal demam, meriang, menggigil bisa di pastikan makanan nikmat tersebut tiada artinya.  Nah, sekarang coba lagi diperhatikan setelah uang dan kesehatan, saat menikmati juga butuh teman biar bumbu di makanan yang tadinya kurang garam sedikit, atau kurang micin sedikit jadi makanan sempurna yang ketika di telan. Bak katanya, teman yang mendampingi itu seperti micin alami ciye ciye ciye  1. Uang  2. Kesehatan  3. Teman  Terakhi