Main tebak-tebakan yok :) :D Lagi malas mikir yang berat :p
Jomari ditebak !! Demam, Demam apa yang gak ada obatnya ? Obatnya pakai tanda kutip :D. *Banyak isyarat, sok asyik jadinya mah garing :v *songong hidung
By the way, ini tulisan latepost. Jadi ceritanya saya adalah penggemar berat Ada Apa Dengan Cinta. yah, siapa yang gak tau dengan film ini. Kalau boleh dibilang film yang satu ini adalah pendobrak film Indonesia dengan genre anak muda putih abu-abu. Film yang perdana tayang di bioskop tahun 2002 awal, yang kalau dipikir-pikir waktu itu saya masih pakai baju putih merah. Eits, Bukan berarti saya menggemari film ini sedari jaman dulu. *piss
Jadi, Sudah bisa ketebak donk tulisan ini tentang " DEMAM " apa ? hahaha
Saya demam, tulisannya mas " AAN Mansyur " :D. Nahloh hubungannya dari atas sampai ke baris ini apa, sally ? *kaburrrrrrr
Tenang, akan saya jelaskan :D. Mas Aan Mansyur adalah penulis puisi muda dari makasar. Nah, apa hubungannya dengan AADC ? Si mas yang satu ini didaulat untuk menjadi pembuat Puisi sebagai pengisi di film AADC yang kedua. Dan hasilnya, Peetttjahhhhhhhh !!
Kalau, ada membaca post sebelumnya. Disana, ada bagian satu buku misterius yang dengan susah payah saya dapatkan. Mesti harus bolak-balik gramedia. Ngider dari gramedia yang satu ke yang lain padahal sudah di cek ketersediaan tapi tetap ngotot mana tau ada satu keajaaiban bahwa masih ada terselip satu buku, ya itu mah bagian dari ikhtiar saya *mfreeetttt . Ya itu, Bukunya si mas AAN MANSYUR yang judulnya "Tidak Ada Ne York Hari Ini", buku yang isinya Puisi dan Foto Rangga untuk film Ada Apa Dengan Cinta 2.
Buku yang recomended banget untuk seseorang yang pengen balikan lagi ama mantan hahaha. Semua puisinya itu bisa dijadikan rayuan pulau kelapa buat para sang mantan supaya meluluhkan hatinya agar kembali berlabuh didermaga kita [lagi] *HUacimmmm
Nonton filmnya sampai 4 kali berturut-turut dengan uang yang tidak keluar dari kantong saya [ dibaca : gratis ] dan saya terus nagih. Sampai bilang ke dalam hati, harus punya kaset aslinya. Soalnya malu dengan karya sebaik ini tapi tidak ada penghargaan buat para aktor dan aktris terlebih buat orang-orang yang berada dibalik layar. Filmnya itu bagus bangetttt, kalau kata milly mah Juuwaaaraaaa :D. Cerita, setting, latar lagu plus puisinya nyatu jadi satu. Apalagi di scene Cinta dan Rangga berlarian di Puntuk stumbuk untuk menaiki menara gereja ayam dengan latar lagu "Jangan ajak-ajak dia" Dan scene yang Rangga ajak Cinta untuk melihat pertunjukkan orang-orangan pada malam hari. Daan keduaaa sceeneee tersebutt Petjaaahhhh !! Yang sayangnya itu cuma dibagian scene paling akhirrr, kurang gregettttt. Emosi memuncah saat cinta mengendarai mobil hampir tabrakan dan semua emosi itu pupus karena scene mereka balikan lagi gak asyikk bangettt. Namun, saya maklumi, ini masih kerjaan manusia dan kalau manusia pasti tidak ada yang sempurna, bukan ? Overall, Saya benar-benar petjjjaaahhh berantakan, huhuhu
Dan setelah film itu ditonton untuk kedua kalinya, saya benar-benar bisa merasakan tulisan si mas Aan itu sungguh buat Baper. apalagi dibacakan dengan rangga. Luarrrr biassaaaaa. Please, Buat audio booknya mas *Angkat tangan memelas
[ Mungkin ] D E M A M, dedikasi terindah buat para pemain dan orang dibalik layar AADC plus buat si mas AAN yang berhasil buat perasaan kacau balau. Kenapa demam ? Karena berhasil buat saya ngider toko buku se Medan demi buku dengan background monochrom, dan saya semakin demam setelah berhasil membaca buku si mas AAN secara keseluruhan dalam kurun waktu satu jam. Pertama saya jatuh cinta dengan kata sederhana tapi langsung meluluhlantakan kepala saya. Saya yang suka sastra, tidak pernah terpikir kata-kata tersebut dan bila digabungkan dan mampu membucahkan emosi terkhusus bagian hati * Jleupp
Emang gak bisa bohong, potongan puisi dengan judul "pukul 4 pagi" itu, nohok !!
" Kadang-kadang, Kau pikir, lebih mudah mencintai semua orang daripada melupakan satu orang. Jika ada seorang terlanjur menyentuh inti jantungmu, mereka yang datang kemudian hanya akan menemukan kemungkinan-kemungkinan". - Aan Mansyur -
Jadi kalau saya bilang mas Aan buat kacau kepala boleh lah ya. Kalau hati sich enggak terlalu. Dan ijinkan saya untuk Re-write puisi mas Aan yang paling saya suka sebagai penutup post kali ini :D Selamat menikmatiiiii
Tidak Ada Matahari Senja Di Sini
Tidak ada matahari senja di sini,
Kecuali yang terbit menjelang malam dari jendela
gedung-gedung menjulang. Bersinar seperti senyum
tiruan merahasiakan derita manusia ribuan tahun.
Dijalan-jalan, orang gegas tak berani menatap
langit. Takut mengakui kemalangan sendiri.
Mereka tidak pernah paham kesengsaraan seseorang :
kolam paling bening untuk memandang kesetiaan orang lain.
Aku berhenti di depan kafe. Menonton film bisu
dikaca jendelanya. Tidak ada orang bicara. Bahasa
Melarikan diri dari lidah manusia pada jam-jam pulang kerja
Aku menunggu malam menghapus separuh diriku.
Aku ingin menyelusuri jalan-jalan kota New York.
Akan kubiarkan semua orang melewatiku. Aku tidak
mau ada orang menoleh kepadaku. Aku tidak butuh
wajah-wajah asing itu. Anak kecil dalam diriku ingin
bermain tebak-tebakan. Punggung dan pinggang
siapa paling menyerupai milikmu
Tidak ada yang peduli, jika aku salah dan kalah
berkali-kali. Tidak ada yang peduli. Termasuk malam
dan aku sendiri .
Selamat malam dan semangat jaga hati sama-sama :). Kalau kata mas Aan Mansyur " Tidak Ada New York Hari Ini " Kalau kata saya " Kalau Tidak Ada New York Hari Ini, Pasti Tak Kan Ada Cinta umtuknya Lagi ". *Capek ya bok, nunggu sampe 14 tahun :p
Komentar
Posting Komentar