Jadwaal banyak salah, Jadwal gak ada juga salah. Mau apa to sal ??? *Seka Keringat
Saya bersyukur banget, Syukur beribu ribu kali syukur. Sampai terkadang saya suka mikir, kok Allah baik banget. Padahal sayanya masih suka hitung-hitungan sama Allah. Ampunin hamba Rabb.
Kali ini mau numpang curhat dikit. huhu
Belakangan ini jadwal jd freelence meningkat tajam. Maklum sudah dipenghujung masa kegiatan belajar mengajar jadi siswa sudah mulai di hadapkan dengan yang namanya Ujian. Ntah itu Ujian nasional, Ujian sekolah ataupun ujian kenaikan kelas. Saya yang berkebetulan mengampu anak-anak yang berada di jenjang-jenjang akhir pendidikan di sekolah misal saja SD, Anak SD yang diajar kelas 6, Atau Setingkat sekolah pertama yang diajar kelas 3 atau yang setingkat sekolah atas yang diajar kelas 3 juga, ini yang membuat jadwal saya padat merayap kayak jalanan ibu kota yang lengang hanya di akhir pekan. Belum lagi, jadwal disiplin harian untuk diri sendiri. Jujur saya orangnya suka bosenan, walapun saya mencintai pekerjaan yang begitu-begitu saja. Misal saya suka pekerjaan yang ritmenya itu kayak orang kantoran, monoton tapi kalau bisa saya pindah-pindah kantor, bentar dikantor pusat atau di cabang namun dengan jadwal dan pekerjaan yang sama tapi lingkungan yang berbeda. Nah, pekeraan ini yang saya suka. Jadi, pekerjaan menjadi freelence ngajar anak-anak juga maunya seperti itu. Cukup sebulan dengan anak yang sama, setelah itu saya pindah keadik yang lain. Jadi pengennya sich punya partner in crime but jadwal nya, jadwal ku-jadwalnya sama-sama susah disatukan *dangdutan pagi-pagi. Jadi dengan ritme jadwal freelence yang keluar rumah jam 1 siang balik lagi kerumah jam 9.30 malam membuat saya enek, itu tingkat tertinggi kelelahan saya. Jadilah setiap akhir pekan saya sudah punya jadwal yang saya isi jauh-jauh hari agar diakhir pekan saya benar recharge supaya awal pekan punya semangat yang mantap !!
Perjalanan kali ini sudah saya rencanakan dari jauh-jauh hari. Bahkan sudah saya rencanakan lebih dari 3 minggu lamanya. Saya yang cinta deburan ombak dipertemukan dengan nisa yang juga mencintai hal yang sama memutuskan perjalanan kali ini ke Pantai Bali Lesari. Pantai yang letaknya tidak begitu jauh dari Medan yang kalau ditempuh menggunakan sepeda motor sekitaran 2 jam. Pantai ini baru dibuka, letaknya di kota "Perbaungan". Dengan menyajikan sensasi Bali membuat pantai yang baru dibuka sekitar pertengahan tahun kemarin menjadi tujuan wisata yang diminati warga perkotaan. Biaya yang dikeluarkan untuk masuk kedalam juga murah, dengan suasana alam yang bersih, fasilitas yang cukup memadai untuk MCK dan ibadah.
Ceritapun pun dimulai. Saya dan Nisa yang memang sudah jauh hari mempersiapkan perjalan ini agak sedikit dibuat kelimpungan oleh jadwal saya sendiri. Kami berangkat hari Sabtu, nah biasanya jadwal di hari jum'at itu hanya dengan 1 anak saja namun untuk jum'at kali ini 3 anak. Menyebabkan saya pulang jam 9.30 malam dari jam 10 pagi. Sebenarnya saya ngajar dari selesai sholat jum'at namun karena ada keperluan dengan prof di Lab saya keluar lebih pagi. Setelah pulang larut malam saya harus mengerjakan tugas tambahan dan baru selesai jam 12.30 dini hari. Jadi, komunikasi terakhir sama nisa "ngegantung". Tugas yang belum kelar membuat saya harus bangun jam 4 pagi dihari sabtu keberangkatan kami. Nyempetin sholat dan doanya itu "ya Allah sudah enek banget, jadi please ya allah ijinkan" Saya mah pasrah dengan kejadian hari itu. Belum lagi, setelah subuh saya harus menemani keponakan saya ke salon buat dandanan wisuda dan semua kegiatan pertemenan itu berakhir di pukul 8.30 pagi. Saya yang sedari awal sudah berjanji pergi pagi jam 7 pagi dengan Nisa seperti pupus harapan. Mana Hp yang ada persosmed-an ditinggal. Selesai !! Namun renacana Allah itu baik, Saya masih diberi kesempatan sama Allah untuk menikamati deburan ombak. Sampai saya dirumah, saya hubungi Nisa . Dengan format BBM "Kita jadi Berangkat , Ayo gerak !!". Nisa yang memang kala itu belum bersiap-siap memberikan pilihan untuk jalan dari belakang. Terus saya cuma bilang, OKay!! Perjanjian awal, ia yang datang kerumah saya, dan kami berangkat pagi supaya lebih bisa menikmati udara pantai lebih lama lagi. Tapi karena sudah kesiangan, akhirnya rencana berubah total dari awal. Namun disanalah mula petualangan Kami !!
Perjalanan pun dimulai !! Kami jalan dari belakang dengan mengadalkan Google Map, Ach Terima Kasih Google Map !! * titik dua bintang. Kenapa google Map ? Karena yang memberikan ide pun tidak tau perjalanannya, ia hanya pernah mendengar. Emang benar, apapun bisa dilakukan bagi orang yang penat sekalipun perjalanan itu tidak pernah sama sekali, Gas Terus mbak !! Perjalan kami mulai dari rumah Nisa pukul 11 siang. Saya punya pengalaman buruk dari google Map, Saya yang pernah 3 kali menggunakan google map dan selalu gagal membuat saya tidak pernah lagi mempercayainya. Namun kali ini saya pasrah, Nisa bilang "kalau aku gak pernah gagal kok *sambil ngejek". Dengan mengucap Bismillah perjalananan kami mulai, Eh tapi yang perlu dicatat tidak seorang pun yang tau perjalanan kami kali ini . Saya hanya minta ijin keluar maklum ank kos, trus kalau nisa cuma bilang mau main-main. haha. Perjalanan kali ini memang benar-benar, masuk kampung yang satu ke kampung yang lain. Gak ada jalan kota-kotanya. Kalau Nisa sendiri sudah menjalani setengah dari perjalanan kami. Walhasil kami benar-benar mengandalkan Google Map !! Perjalanan awal masih masuk diakal, dipenghujung perjalanan itu yang membuat kami benar-benar terpeangah, masuk gang kecil yang satu ke yang lain. Masuk didaerah persawahan ach pokoknya saya suka. Sayang suasana perjalanan tidak saya abadikan karena mengingat waktu. Akhir perjalanan kami diapit oleh persawahan sebelum akhirnya kami mask kejalan yang besar. Dan kali ini juga, bibir saya gak bawel, saya hanya mendengarkan instruksi dari navigasi Nisa walau terkadang suka meyakinkan lagi pernyataan arahan karena melihat kondisi jalan yang diarahkan. Jam 12 lewat kami sampai di jalan besar perbaungan, itu tanda kami berhasil menaklukan jalan, tanpa bertanya pada warga setempat dan gak pakai nyasar. Alhamdulillah, semuanya diluar dugaan dan sampai lebih awal dari yang dibayangkan. Indah banget, ademmmmmm . Alhamdulillah ya Allah :* :)
Sampai disimpang kota perbaungan, kami berhenti untuk membeli amunisi. Sambil membeli sambil bertanya pada penjual, kalau ke pantai tersebut butuh waktu brapa lama lagi, dan dengan manisnya mereka mejawab sekaligus mengarahkan perjalanan kami. Ya, dari hasil GPS (gunakan penduduk setempat) kami mengetahui perjalanan kami sekitar 20 menit lagi dan didalam juga sudah banyak baliho serta penujuk arah jadi gak perlu takut. Benar saja, tidak lama kami menjumpai sebuat pintu masuk arsiektur khas Bali. Alhamdulilah, Nikmat mana lagi yang kau dustakan ? *terharu
Pintu Masuk |
Ada Beberapa spot yang sempat diambil, dan alhamdulillah suasana enak benget karena suara deburan ombak yang luar biasa ditambah angin yang hilir mudik menerpa wajah, hanya karena terlalu ramai orang-orang suasana tak sesyahdu pantai sri mersing :). Kalau suasananya bersih dan luas namun pondok-pondok yang tersedia terlalu maju didepan berdekatan dengan bibir pantai. Bagaimana dengan lautnya ? cakepnya tetap kalah pada cakepnya laut Aceh. Ibaratnya seperti bumi dan langit jauh bangettttt. Namun, setidaknya tetap mampu mengobati suasana hati yang sedang carut marut. Hahaha
So Lets fun !!
Ini bukan pintu masuknya :p |
Karena Spot Ini saya datang kemari :D |
Wajah kumal, setelah bingung cari tempat duduk |
Kami Pulang |
Litle Escape as Backpacker :D, Berhasil !!! |
Komentar
Posting Komentar