Langsung ke konten utama

Selalu ada 'Oleh-oleh'

 Dulu kali, baru-baru tamat S-1 secara tiba-tiba pernah "RUNGSING" haha. Bisa-bisanya datang kerumah ini orang. padahal kalau dipikir-pikir  rumahnya itu jauh nya bukan main. Dan nekatnya. rumahnya belum pernah di datangi. Iya, belum pernah :p. Emang sok nya bukan main ya kan ? haha

Namanya, Fitri. Perempuan asal rantau prapat yang aku kenal saat sama-sama mengenyam pendidikan di bangku kuliah. Fitri bukan teman curhat, dia juga bukan teman yang dipilih untuk jalan sekedar ke mall wkwkw tapi fitri teman satu genk densus 88 haha. Fitri anak pertama dari 3 bersaudara dimana 2 saudara lainnya adalah laki-laki. Kalau ditanya kenapa fitri bukan teman curhat ? Karena kalau kita curhat, ngeluh dan lain sebagainya, sudah dipastikan ayat-ayat alquran akan terdengar lembut ditelinga namun menyayat dihati, wkwkw. Jadi, bisa paham kan alasanya, kenapa fitri juga bukan orang yang dipilih buat nongkrong kwkwk. 

Namun, entah mengapa nama fitri yang waktu itu dipilih dari sekian banyak orang yang aku kenal. Singkat cerita, waktu itu fitri baru saja nikah. Di awal pernikahannya, beliau tinggal menetap dirumah mertua. Yang keberadaan rumahnya, itu jauh sekali dari pusat kota. Seingatku, itu tak membuat ku gentar, "ke- rungsing-an" lebay-lebaynya anak S1 bary tamat, paham kan ya ? wkkw. Pas gitu nyampek rumahnya, bengong aja gitu, satu pernyataan yang diingat waktu itu " Aku gak pernah lihat sally kayak gini " wkwkwk. Ya, dia gak paham aja betapa rapuh dan labilnya diri ini wkwkw. 

Gak lama cerita, beliau cuma bilang " Aku tau, dan yakin sebenarnya kau tau jalan keluarnya, cuma mau bilang " Mau didukung bagian mana ?" Aku yang waktu itu denger, brebes mili. wkkwkw. Dia yakin dan percaya, setiap orang yang punya masalah, dirinya sendiri sudah memiliki jalan keluar. Hanya kurang dukungan saja. Jleb. _ Oleh - oleh 1

Selanjutnya, setelah 7 tahun berlalu. Dapat kabar  kalau ternyata ayah fitri meinggal dunia. Tapi kali ini rumah beliau hanya 10 menit dari kampus. Anaknya juga sudah 3 haha. Kedatangan setelah 7 tahun yang bertukar kabar hanya sekedar sapa. Aku pikir, kedatangan kali ini hanya untuk menguatkan ia yang baru saja ditinggal pergi. Tapi ternyata, aku salah. haha. Sesampainya disana, disambut oleh anakanya yang sudah bisa ngomong " tante kenapa lubang hidungnya, segitiga ? Terus kenapa mata tante gak nampak" *sipit mungkin maksudnya kwkwk. Dia ? Sama seperti biasa, tersenyum dan tertawa. 

Aku yang selalu bingung dan kaku, jadi luwes banget. Berasa lega, karena gak perlu banyak mengeluarkan kata motivasi sampah kwkwk. Ada beberapa pertanyan, yang terlontar dari dirinya. Ku balas hanya dengan senyuman, dan kata-kata pesimis wkkwk. Tapi, dia membalas dengan senyuman dan cerita baru. wkwk. Kehadiran kala itu hanya sebentar, ketika pulang beliau hanya menyebutkan "ikhlas, sal" Terus masih bengong, padahal waktu itu hanya menyebutkan " Lagi hujan ni fit, Doain aku ya ". Terus, ia menyebutkan, "ikhlas, sal" Jangan takut ini - itu. Ikhlasin aja. ". Iya, Ikhlasin aja, Jangan bilang ini, itu . IKHLAS, sambil tersenyum manis ngemong dua anaknya. _ Oleh - Oleh 2


Sambil ambil nafas, terus keluarinya sambil diatur-atur. Kenapa, dia yang sekali nya ngomong, jarang ketemu selalu bisa kasih oleh-oleh ? Diatas kendaraan sambil hujan-hujan makin menambah suasana mellow hahaha. Memang dasar labil ;(




Komentar

Postingan populer dari blog ini

Gadis Ponorogo

Kalian pernah bertemu dengan seseorang yang sangat menginspirasi ? Apa ? Belum ? hahah. Berarti kalau githu, saya duluan. Maksudnya saya duluan bertemu dengan orang yang seperti itu tak kurang dari 30 hari. Eitss, ini bukan 30 hari mencari cinta, namun ini 30 hari mencari jati diri dengan tujuan luhur menjadi manusia yang hakiki dengan kepribadian yang tinggi :))) *Tampang kece :)  30 hari terakhir ini, saya sangat bersyukur. Dikelilingi oleh orang-orang yang luar biasa. Terkadang saya suka mikir, bahwa diri ini selalu jauh dari syukur nikmat. Ingin rasanya, mengulang ke waktu lalu dan manarik kembali kata-kata yang penuh dengan kepesimisan setelah bertemu dan berada pada lingkaran yang luar biasa ini. Terlalu banyak intro, takutnya jadi gak penting terus nambahin dosa para reader karena bersumpah serapah pada tulisan gak penting ini !! *Tampang kece lagee :))) Beberapa hari yang lalu, salah satu dari mereka sebut saja namanya melati. Eh salah dink, Namanya Trisna Ari Rosinta

Post Paksaan #Eh

Dapat mention dari nyonyah yang kini berbeda pulau :p, Kata nyonyah, suruh tulis 17 resolusi baru di 2017, tapi saya lelah mikir resolusi. Saya mah siapa, Ngejalani sesuai norma yang berlaku aja sudah syukur, boro-boro mikir resolusi, Hidup sudah berat nyah !! Ditambah tugas dari nyonyah jadi tambah berat. hahaha Setelah beradu pendapat sengit, bersama nyonyah dan tuan diputuskan kalau diganti dengan 17 fact about me, terus di screenshoot di I.G setelah itu mention orang yang diinginkan. Pertama, saya tak ingin me-mention karena tak ingin di-mention :p. Deadline 2 hari setelah mention untuk pem-blogger amatiran kayak sayah adalah tenggang waktu sekarat urat nadi *lebay. Tapi nyonyah dan tuan suka maksa, mention tidak berkesudahan, dari pada punisment mending ditulis aja apa maunya. Ini pernyataan gak penting yang gak perlu dibaca seharusnya :p 17 fakta Unik Sally !!  Mari Di Mulai .. Nama saya Sally Irvina Ritonga lahir di padang dan hasil persilangan gen bapak Iriansyah

Hari #1

Saya kira, menikmati makanan enak itu adalah hak bagi segenap manusia yang ada di muka bumi. Jangan takut kalau mau makan, jangan sok kayak model papan atas yang mewajibkan punya ukuran badan yang minimalis supaya indah di pandang. Tapi kan gak semua manusia punya tuntutan yang seperti demikian, contohnya saya ! kwkwkw  Bisa makan dengan nikmat, selain butuh uang untuk menyediakan hal tersebut kita juga butuh dana untuk merawat tubuh supaya tidak sakit. Coba bayangkan, andai tersedia jejeran makanan yang lezat nan nikmat kalau kita sendiri tidak dalam keadaan baik misal demam, meriang, menggigil bisa di pastikan makanan nikmat tersebut tiada artinya.  Nah, sekarang coba lagi diperhatikan setelah uang dan kesehatan, saat menikmati juga butuh teman biar bumbu di makanan yang tadinya kurang garam sedikit, atau kurang micin sedikit jadi makanan sempurna yang ketika di telan. Bak katanya, teman yang mendampingi itu seperti micin alami ciye ciye ciye  1. Uang  2. Kesehatan  3. Teman  Terakhi