Langsung ke konten utama

Jangan Lupa Bahagia !!

Ini ceritanya latepost, But nggak late-late kali lah :p

Pagi Senin seperti biasa, hanya langit Medan tak segelap biasa. Saya yang memang jadwalnya tidak seperti orang kantoran cukup sangat santai bila pagi hari. Palingan hanya berkutat pada bagian bilik-bilik rumah saja. *Babu mode on :'(. Singkat cerita, sambil belajar dan nyiapin bahan ajar terbacalah tulisan salah satu "my beibeh" jaman kuliah dulu, *so Baper ya. Pengennya sich ngulang masa itu, tapi tidak untuk dibagian *Lab-mengelab-diLabkan* :p 

Baper dengan durasi lama suka nyiksakan ? Ya, Nyiksa bangettttt :'(. Syukurnya, Baper kali ini ditahan sama yang namanya waktu kerja. *Hayati Lelah, Bang !!!. Setelah sholat Zuhur sekitaran jam 12.35-an gitu langsung nerapin yang namanya " Power Nap", Semacam treatment otak untuk manusia dewasa supaya segaran untuk menjalankan ativitas setelah makan siang *dibaca tidur* !! haha. Oh ya, yang perlu dicatat dan digaras bawahi yang namanya "Power Nap" itu paling lama  30 menit untuk orang dewasa, nah kalau lebih dari itu namanya "Tidur siang". Tapi, kali ini, power nap-nya sudah stel rapi untuk nguli plus dengan hijabnya. Jadi, mengambil posisi yang paling gak enak supaya cukup 20 menit saja, soalnya rumah pertama dan rumah kedua itu lumayan jauh, jadi spent time buat perjalanan, biar enggak kedodoran *dibaca kelagapan !!

Tapi, hasilnya tau apa ? Power nap- nya kebablasan. Masih dalam batas normal standart power nap tapi gak standart untuk waktu hari itu dengan kondisi yang padateeee pwoulll rek :'( . Hasilnya, bangun kelagapan, masih puyeng langsung ambil tas dan Nguli timeeee 


Ada satu bagian yang ngegantung sebenarnya. Di rumah pertama saya bilang datang jam 5 sore dihari sebelumnya, tapi karena  ada jadwal tambahan dadakan saya putuskan untuk menghunbungi anak dirumah pertama melalui LINE dengan pesan singkat " Farah, kita hari ini lesnya jam 2 ya ", Just it. Sampai saya berada tepat di depan rumahnya, pesan saya belum juga dibaca, dan memang benar ketika saya telpon orang tuanya dia sedang tak berada di depan rumahnya. Dan, jadwal saya hari itu memang benar-benar keteteran. JArak dari rumah pertama dengan rumah kedua cukup jauh, mana kepala masih puyeng. Otak panas, mau di skip satu jadwal dari 3 jadwal yang ada sudah tidak mungkin karena ketiganya sedang dalam tahap ujian. #Hayati benar lelah, Bang !!! 

Dari rumah pertama di Kelambir V saya laju sepeda motor secepat kecepatan cahaya menuju rumah kedua di Johor. Alhamdulillah, sesuatu :). Syukurnya dirumah kedua, dapat dispensasi cuma ngajar adeknya saja karena kakak sudah selasai UN, ah biasalah sindrom anak sekarang kalau gak ujian gak belajar * Saya juga ngacung tangan kalau masalah beginian haha *. Izin ke orang tua nya untuk lebih cepat minta discount 30 menit karena kesalahan ngatur jadwal. Memang rezeki anak sholehah, dengan senyum yang cukup manis dan renyah sang ibu hanya mengatakan iya tanpa syarat terus ditawarin bawa kue lagi "katanya untuk buka puasa hari ini". Alhamdulillah #Rejeki anak sholehah Part 1

Kemudian berlanjut kembali lagi ke Kelambir 5 tetap dengan kecepatan laju sepeda motor yang gak kalah cepat dengan kecepatan bunyi di udara ;p. Dipertengahan perjalanan yang sungguh semrawut dan sesaknya jalanan yang dipadati kendaraan orang pulang kerja, rahmat Allah turun. Semakin cepat saya pacu laju sepeda motor semakin gelap pula langit medan senja itu. Hati cuma bergumam, Hujannya dipending sampai saya sudah berada dirumah kedua. Emang benar " The power of Kepepet" biar jalanan ramai kalau memang sudah kepepet apa saja berani dilakukan termasuk menyalip dua truk beroda lebih dari 4 yang saling berdekatan. Siapa yang berani ? Ya, saya yang berani , Saya- Saya orangnya :p. Sampai di rumah kedua dengan selamat terus ditambah bumbu butiran gerimis air hujan  yang menerpa wajah disaat perjalanan terus biar lengkap ditambah Bau asap kendaraan jalan raya senja merah jingga kala itu. setelah berhadapan dengan anak kedua, persis kayak dokter ketemu pasiennya, Berhadap-hadapan sambil nge-bacot, Ada keluhan farah untuk pelajaran kemarin ? sama satu lagi dengan napas yang sudah engap layaknya orang yang sprint ribuan kilometer *Ampun Kapten!!!.  Rumah kedua ini banyak meguras tenaga, maklum pasiennya setingkat sekolah menengah atas [esema], waktu belajarnya juga gak berasa karena kalau untuk pasien yang satu ini, anaknya enak banget. Terus ananya typical "study addict" bangettt !!! Jadi, gak pernah minta waktu "me time" atau sekedar curhat kelakuan teman dan guru disekolahnya apalagi cerita tentang perasaan dengan orang lain. Ini anak gak tau terbuat dari apa, tapi lembutnya ngalahi "larva Cake" kalau dijelasin sambil ada intermezzo hanya tertawa renyah serenyah Chitato rasa indomie goreng, pokoknya untuk satu anak ini saya kasih 4 jempol yang saya punya. Kalau prestasi jangan di tanya, kalau kata Milly di AADC 2 itu " Juwaaraaakk". Di penghujung masa belajar berakhir, ibunya itu pulang dari prakteknya, benar ibunya adalah seorang dokter gigi. Ibunya datang dan menyapa sambil mengucapkan mohon maaf karena saya jadi bolak-balik. Saya pikir, ini kesalahan saya jadi gak ada yang perlu minta maaf. Harusnya sayalah yang bertindak demikian. Selepas ibu tersebut meninggalka kami, tak lama berkumandanglah suara Adzan. di ruangan tersebut sudah lengkap dengan berbagai macam minuman dan ketika saya hendak membatalkan puasa ibunya berlari lagi kembali keruangan dan bertanya, "kakak puasa ya ?" saya hanya menjawab dengan senyuman ditinggal pergi oleh ibu tersebut dan balik dengan semangkuk besar air kelapa muda yang dicampuri dengan es batu dan sepiring penuh gorengan mendoan yang masih hangat. Alhamdulillah, rejeki anak sholehah. Setelah meletakkan makanan, ibunya berpesan selepas sholat nanti harus makan dulu baru boleh pulang. Alhamdulilahh lagiiii :D :). Di meja makan, yang sudah penuh dengan hidangan macam dan ragam makanan saya dipersilahkan untuk memilih makanan. Bahkan ibunya dengan cekapatan memindahkan beberapa lauk ke piring saya, terus terjadilah adegan tarian piring orang minang karena secepat itu pula saya menghindari piring saya sambil berkata nanti akan saya ambil bu. Satu suapan demi satu suapan masuk ke mulut saya, secera perlahan untuk dicerna dan diresapi makna dibalik rasa makanan tersebut. Ada suara yang berkumandang, "Kenapa kak ? rasanya gak enak ya ? Kok kayaknya makannya pelan-pelan ? " saya yang terkejut hanya tersenyum, sambil memegang pipi berkata gigi bagian belakang saya sudah bolong buk, jadi makannya pelan-pelan supaya gak ada yang nyangkut. Si ibu yang memang dokter gigi, dengan naluri yang iya miliki dengan nada seperti harimau bertemu dengan mangsanya berkata "kenapa gak dicabut kak? nanti jadi kerusakan di bagian gusinya terus kalau dibiarkan bisa jadi peradangan akut dan itu lebih berbahaya lagi sambil  terus mengeluarkan kata-kata jimat khas dokter gigi lengkap dengan istilah-istilah kedokteran giginya dan terusss berlanjut sampai suapan terakhir" Alhamdulillah, masih ada yang perhatian. sambil mengangkat piring, si ibu dengan menepuk bahu saya, mengatakan nanti kalau ada waktu lengang main kerumah biar ibu lihat giginya tidak lupa dengan senyum renyah ala chitato rasa mie goreng :p dan ditutup dengan kata "Tenang aja kak, untuk kakak gratis ":D. Alhamdulillah :) #Rejeki Anak Sholehah part 2

Cerita nguli belum berakhir, masih berlanjut dirumah terakhir dengan "old anak les" saya *fuih*. Masih ingat dengan Diqa yang setiap pengajarnya dipanggil om atau tante dan termasuk saya. Tapi, untuk belakangan ini, saya sudah dipanggil kakak. Entah dengan standart apa panggilan itu berubah . Cukup dia dan tuhan yang maha pengasih lagi maha penyayang yang mengetahui :D :D Sesampai dirumahnya, ternyata mamanya punya piaraan baru si kucing import khas dengan wajah yang imut dan bulu yang lembut diberi nama "Thai". Disambut dengan kucing ucil menurut sebagian orang namun bagi saya kucing itu tak lebih dari seekor anak harimau yang siap menerkam, Sontak melompat kebelakang sehingga membuat atok dan andongnya ( sebutan kakek dan nenek khas orang minang ) terkenjut yang pada saat itu juga berada dalam ruangan yang sama. Tak pelak seisi rumah, tertawa puas, melihat badan saya yang sebesar kingkong tapi takut sama seekor kucing imut dari persia. Bagaimana dengan diqa ? Dia orang yang no satu tertawa sebesar mungkin, sambil mengeluaran kata bully-an *Please, jangan bully saya untuk ketakutan dengan hewan yang satu itu !!!
Diqa adalah cucu dari salah seorang dosen difakultas saya namun berbeda jurusan, malah dosen senior yang disegani dengan banyak kalangan karena kemampuannya walau dengan statusnya yang sudah pensiun. Hari ini, saya kebagian ngajar KIMIA, sepanjang perjalanan belajar saya hanya berdoa agar tidak ada masalah saat pengajaran sebab atoknya dosen senior dibidang kimia analitik. Salah dkit, reputasi freelence kece bisa hancur. wkwkwwkw. Apa, rejeki yang saya dapatkan dirumah ketiga iini ? Jangan berpikir saya bakal medical chek up gratis karena papanya diqa dokter atau saya dapat tawaran beasiswa  karena sumbangsih atok nya yang seorang dosen. Please, jangan berpikir demikian !! Dirumah ketiga ini saya mendapat segelas besar teh manis hangat yang menghangatkan tubuh karena angin malam sama tumpukan soal-soal kimia berbau misteri karena belum ada jawaban. Alhamdulillah, saya mensyukurinya setidaknya rejeki hari ini adalah rejeki otak saya. *brain mana Brain mana ? :p. Dipenghujung belajar, ada suara dering telpon dari handphone saya namun nonya tak terdefinisi di contact list saya. Jam sudah menunjukkan jam 9 lebih hati mengatakan tidak perlu diangkat namun tangan disconnect untuk memencet tulisan "terima" . Suara lelaki yang cukup berwibawa terdengar dibalik udara dengan kata sapaan "malam, dengan mbak sally " saya pikir ini pasti orang iseng mau  ngerjain malam-malam like wasting time lah yak :p. Tapi, pikiran buruk itu berubah menjadi kebahagian yang luar biasa saat ia menjelaskan bahwa buku yang saya pesan dengan rantang waktu yang cukup lama akhirnya available. Alhamdulillah :). Jadi, laki-laki tersebut adalah salah satu pekerja gramedia books store untuk bagian sun plaza medan. Nah, out of the box kan rejeki dipenutup nguli saya kali ini. Kalau gak mikir masih dirumah orang terus status saya disana adalah pengajar yang setiap kelakuan bakalan jadi contoh untuk setiap anak ajarnya mungkin saya guling-guling atau jingkrak-jingkrak. Terus bukunya apa ? Elu main jingkrak-jingkrak aja, nanti nanti akan saya pos resensi dari buku tersebut. Alhamdulillah # Rejeki Anak sholehah part 3.


And, saya tutup dengan kata " Jangan Lupa Bahagia", kenapa ? sebenarnya minggu ini sudah saya rencanakan untuk back to hometown buat relaksasi sambil nyambut bulan ramdhan yang tinggal beberapa hari. Namun, semuanya sirna karena jadwal ternyata belum kelar. Salah satu teman malah sudah kasih julukan buat saya woman career, karena hari minggu juga nguli. atau ada lagi yang ngajak jalan sekedar duduk cantik menikmati segelas kecil cokltat hangat di pastry langganan susah bener untuk nyatu waktunya. Dia yang punya jadwal kantoran dan saya yang jadwal nguli yang gak pernah bisa dipredick mesti harus pintar jadwalin supaya bisa nyatu. Tambah lagi memang belakangan ini itu jadwal kayak papan catur, imbas akhir masa sekolah. Saya, yang biasanya bisa dua minggu sekali pulang ke kuala simpang, malah sudah hampir satu bulan setengah gak bisa pulang. Sampai pada akhirnya kakak saya yang harus berkunjung ke Medan. Bukan, karena jadwal kayak trayek angkutan umum antar kabupaten pergi pagi pulang malam gak ada liburnya. Adasich liburnya, tapi cuma sehari atau dua hari siap itu nguli lagi. Masalah akut yang saya dera adalah, balik kekampung itu minimal 3-4 hari itu belum extend +2 atau +3 hari haha.Obat Penat saya itu selain Laut adalah pulang Kampung, Disana biar tiap hari perang sama ibu saya karena saya cuma mau berleha-leha gak masalah tapi rasanya itu plong dan adem, walau kadang kalau sudah enek direpetin suka ngeluarin kata ancaman biar cepat-cepat balik ke Medan. *Huaaaciiimmm . 


 Jangan Lupa Bahagia, Itu kata seorang teman. begitu banyak nikmat yang tersimpan dibalik semua kejadian. Kejadian diatas misalnya saja. 
Jangan Lupa bahagia, Karena disetiap satu kejadian saja kita sudah mendapat berlapis-lapis nikmat yang terbungkus rapi.
Jangan Lupa Bahagia, Sebagai tanda syukur atas segala yang diperoleh dari segala arah yang tak terduga.
Jangan Lupa Bahagia. Begitu banyak nikmat yang telah disediakan untuk hambanya yang bersabar dan berprasangka baik
Jangan Lupa bahagia, Karena dari ribuan sperma yang masuk hanya ada satu sel yang berhasil membuahi sel telur dan itu sel KAMU, Kamu yang dipilih untuk menjadi khalifah dimuka bumi dengan segala macam kemuliaan.
Jangan Lupa Bahagia, Karena hidup bukan hanya cerita kesedihan
Jangan Lupa Bahagia, Karena itu Kewajiban !!

 Maka Nikmat mana lagi yang kau dustakan !!!

#Safe Arrived jam setengah sepuluh malam dirumah yang keluarnya itu jam setengah dua siang
#Salam Jangan Lupa Bahagia

SalVina 


Komentar

Postingan populer dari blog ini

Gadis Ponorogo

Kalian pernah bertemu dengan seseorang yang sangat menginspirasi ? Apa ? Belum ? hahah. Berarti kalau githu, saya duluan. Maksudnya saya duluan bertemu dengan orang yang seperti itu tak kurang dari 30 hari. Eitss, ini bukan 30 hari mencari cinta, namun ini 30 hari mencari jati diri dengan tujuan luhur menjadi manusia yang hakiki dengan kepribadian yang tinggi :))) *Tampang kece :)  30 hari terakhir ini, saya sangat bersyukur. Dikelilingi oleh orang-orang yang luar biasa. Terkadang saya suka mikir, bahwa diri ini selalu jauh dari syukur nikmat. Ingin rasanya, mengulang ke waktu lalu dan manarik kembali kata-kata yang penuh dengan kepesimisan setelah bertemu dan berada pada lingkaran yang luar biasa ini. Terlalu banyak intro, takutnya jadi gak penting terus nambahin dosa para reader karena bersumpah serapah pada tulisan gak penting ini !! *Tampang kece lagee :))) Beberapa hari yang lalu, salah satu dari mereka sebut saja namanya melati. Eh salah dink, Namanya Trisna Ari Rosinta

Post Paksaan #Eh

Dapat mention dari nyonyah yang kini berbeda pulau :p, Kata nyonyah, suruh tulis 17 resolusi baru di 2017, tapi saya lelah mikir resolusi. Saya mah siapa, Ngejalani sesuai norma yang berlaku aja sudah syukur, boro-boro mikir resolusi, Hidup sudah berat nyah !! Ditambah tugas dari nyonyah jadi tambah berat. hahaha Setelah beradu pendapat sengit, bersama nyonyah dan tuan diputuskan kalau diganti dengan 17 fact about me, terus di screenshoot di I.G setelah itu mention orang yang diinginkan. Pertama, saya tak ingin me-mention karena tak ingin di-mention :p. Deadline 2 hari setelah mention untuk pem-blogger amatiran kayak sayah adalah tenggang waktu sekarat urat nadi *lebay. Tapi nyonyah dan tuan suka maksa, mention tidak berkesudahan, dari pada punisment mending ditulis aja apa maunya. Ini pernyataan gak penting yang gak perlu dibaca seharusnya :p 17 fakta Unik Sally !!  Mari Di Mulai .. Nama saya Sally Irvina Ritonga lahir di padang dan hasil persilangan gen bapak Iriansyah

Hari #1

Saya kira, menikmati makanan enak itu adalah hak bagi segenap manusia yang ada di muka bumi. Jangan takut kalau mau makan, jangan sok kayak model papan atas yang mewajibkan punya ukuran badan yang minimalis supaya indah di pandang. Tapi kan gak semua manusia punya tuntutan yang seperti demikian, contohnya saya ! kwkwkw  Bisa makan dengan nikmat, selain butuh uang untuk menyediakan hal tersebut kita juga butuh dana untuk merawat tubuh supaya tidak sakit. Coba bayangkan, andai tersedia jejeran makanan yang lezat nan nikmat kalau kita sendiri tidak dalam keadaan baik misal demam, meriang, menggigil bisa di pastikan makanan nikmat tersebut tiada artinya.  Nah, sekarang coba lagi diperhatikan setelah uang dan kesehatan, saat menikmati juga butuh teman biar bumbu di makanan yang tadinya kurang garam sedikit, atau kurang micin sedikit jadi makanan sempurna yang ketika di telan. Bak katanya, teman yang mendampingi itu seperti micin alami ciye ciye ciye  1. Uang  2. Kesehatan  3. Teman  Terakhi