Karena langit di kota perantauan ini begitu cerah sekali. Secerah
harapan yang saya miliki hari ini. Taukah kalian, kenapa harapan itu
cerah karena hati juga cerah. Yah, secerah bulan ini "Hallo Ramadhan,
:*". Yah, Ramadhan Kareem, Sampaikan aku , Ayah Ibu Kakak dan adik di hari kemenangan dan untuk ramadhan-ramadhan berikutnya. Aamiin
:D:*
Cerita umur, di umur yang hampir seperempat ini kadang lebih banyak gak sadarnya, lebih banyak khilafnya, lebih banyak nyusahinya, Ach Tuhan, tolong maafkan saya !!. Pagi ini misalnya, persis kayak anak-anaknya. Persis egonya, persis perasaanya, persis tingkahnya. Ach, tapi umur juga gak bisa pisah dengan hati kan ya? Bukan mencari pembenaran, namun juga gak boleh mandang sebelah mata juga kan ya ? Ach sudahlah Ramadhan. :D *seka keringat
Berbicara tenntang umur, berarti memaksa untuk mengulas
tentang kedewassan. Saya lagi malas berbicara tentang batas umur. serem
kalau pagi-pagi cerita yang gituan. Cukup mengingat batas waktu dan
bersegera untuk mempersiapkan bekal. Serah dech, mau bekal apa tapi
namanya bekal pasti yang terbaik bukan ? Toh, kalau mau piknik-piknikan
githu, mesti heboh euy. Mulai minum dari rasa manis asam atau bersoda
sampai tak berasa, belum lagi warnanya yang lengkap dari merah kuning
hijau trus gak lupa warna birunya :p itu baru minum belum makanannya.
Kalau menurut WHO 4 sehat 5 sempurna itu udah cukup tapi kalau mau
piknik-piknikan over 4 sehat 5 sempurna, euy. So, persiapan yang buat
acara yang hanya beberapa jam aja mesti kuduk rempong konon yang mau
dibawa ke alam sebenarnya. Hayoooo, Pada ngejleup ke jantung, *srep srep
srep
Cerita umur, di umur yang hampir seperempat ini kadang lebih banyak gak sadarnya, lebih banyak khilafnya, lebih banyak nyusahinya, Ach Tuhan, tolong maafkan saya !!. Pagi ini misalnya, persis kayak anak-anaknya. Persis egonya, persis perasaanya, persis tingkahnya. Ach, tapi umur juga gak bisa pisah dengan hati kan ya? Bukan mencari pembenaran, namun juga gak boleh mandang sebelah mata juga kan ya ? Ach sudahlah Ramadhan. :D *seka keringat
Umur
memang bukan menjadi patokan seseorang bisa dewasa. Malah terkadang
banyak orang yang ngakunya dewasa, sering minta dibalikin lagi aja dech
kayak anak-anak TK supaya bebas. Bebas berekspresi, bebas berekspektasi,
bebas buat apa-apa, pokoke BEBAS. Tapi, saya lebih senang sesuai waktu.
Toh anak-anak TK gak diijinin jugakan buat pergi sendiri atau cuma
sekedar nge-Blog yang semua fasilitasnya sudah tersedia di rumah :p,
Aneh githu kalau anak TK sudah jago nge-blog dengan postingan yang
dewasa. So, Minta jangan ngarang dech. Sesuai saja, Kalau pun sudah
dewasa tapi biarkan masih bisa bebas untuk berekspresi
berekspektasi gaya anak TK selagi tidak ada yang di rugikan yang penting
bukan tingkah polanya yang dijiplak. :D. Yang apa-apa panggil mama, No bukan itu !!
“di ufuk empat puluh aku mulai belajar
memilih isi dari inti
mengambil inti dari arti
mengupas arti dari hidup
aku mulai banyak
bertanya dari menjawab
mencari dari menyepi”
T. Alias Taib, Seberkas Kunci
memilih isi dari inti
mengambil inti dari arti
mengupas arti dari hidup
aku mulai banyak
bertanya dari menjawab
mencari dari menyepi”
T. Alias Taib, Seberkas Kunci
Lantas masih mau berkilah, yang dewasa minta jadi anak-anak. Yang anak-anak sok kedewasa-dewasaan. Malu broh !!. Sampai saat ini antara umur dan kedewasaan gak bisa di tarik garis linear, yang kalau umur bertambah kedewasaaan juga bertambah. Mesti kuduk banyak belajar belajar belajar. Gak mau dibilang anak-anak, sok mangga atuh dewasa. Tapi jangan minta yang anak-anak jadi dewasa itu fatal, Fatal !! Hidup ini bukan zaman cabe-cabean atau terong-terongan, yang apa-apa serba alay, Saya no to Alay, Guys !!
“Dan dengan tidak terasa umur manusia pun lenyap sedetik demi
sedetik ditelan siang dan malam. Tapi masalah-masalah manusia tetap muda
seperti waktu, Di mana pun juga dia menyerbu ke dalam kepala dan dada
manusia, kadang-kadang ia pergi lagi dan di tinggalkannya kepala dan
dada itu kosong seperti langit.”
Pramoedya Ananta Toer, Bukan Pasar Malam, 68
Yups, masih ingat dengan potongan dialog film Bollywood yang Jab Tak Hai Jaan, saat sahrulkhan dan sahabatnya mengendarai mobil untuk berkeliling kota, Sahrul Khan berkata pada sahabatnya : "Kota ini sudah banyak berubah" namun sahabatnya berkata : " Bukan kota ini yang berubah tapi kita yang semakin Tua ". Ingat, bukan waktu yang berubah tapi kita lah bertambah, yah bertambah usianya. Semoga semakin bertambah usia semakin bertambah kedewasaan, Bukan berarti kita juga lupa batas. Lupa batas Lupa Bekal Lupa Tingkah akhirnya menyusahkan.
“It matters not the number of year in your life. It is the life in your years.”
Abraham Lincoln
Ijinkan saya sedikit bermimpi, yah mimpi seperti yang jelas tertulis di gambar di bawah ini :D. Sampai sini dulu dech, mau lanjut schedule. Ceiilee schedule :p
Komentar
Posting Komentar